Sepanjang 2017, 21 Pelaku Kejahatan Narkoba Ditembak Mati
- VIVA/ Foe Peace
VIVA – Kasus narkoba di Indonesia terus diberantas. Untuk mencegah kasus ini makin meluas, pelaku kejahatan narkoba bahkan ditembak mati.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Idham Azis, bahkan mengatakan, sebanyak 21 pelaku kejahatan kasus narkoba ditembak mati sepanjang tahun 2017 ini. Catatan akhir tahun Polda Metro mengungkap, terdapat 7.525 pelaku kejahatan narkotika yang ditangkap.
"Narkoba tahun ini cukup banyak yang kami tindak tegas. Kurang lebih 21 orang," kata Idham di Balai Pertemuan Metro Jaya, Jakarta, Sabtu 30 Desember 2017.
Angka itu, kata Idham, adalah 48 persen dari total tersangka narkoba yang ditindak tegas oleh Polri.
"Kalau Polri secara keseluruhan itu 54 orang yang ditindak tegas. Jadi hampir 48 persen itu bisa dibilang dilakukan di Polda Metro," kata Idham.
Berdasarkan data dalam rilis akhir tahun, jumlah kasus dan tersangka tindak pidana narkotika mengalami kenaikan tahun ini jika dibandingkan 2016.
Total tindak pidana narkotika pada tahun 2016 sebanyak 5.563 kasus dan 2017, 6.096 kasus. Artinya naik 9,5 persen. Sedangkan untuk crime clearance (penyelesaian) pada tahun 2016 sebanyak 5.144 kasus dan tahun 2017 sebanyak 5.046 kasus. Artinya turun 1,9 persen.
Untuk jumlah tersangka, pada tahun 2016 sebanyak 6.794 orang dan tahun 2017 sebanyak 7.525 orang. Meningkat sekitar 10,76 persen.
Pengungkapan kasus narkoba menonjol yang berhasil diungkap Polda Metro Jaya adalah pengungkapan jaringan sabu internasional Taiwan-Indonesia dengan barang bukti satu ton sabu.
Sementara itu jenis narkotika yang paling banyak ditangani Polda Metro adalah ganja, sabu dan ekstasi. Total barang bukti yang diamankan antara lain ganja 1.310 kilogram, sabu 1.471 kilogram, dan ekstasi 328.855 butir.
Dengan data tersebut, Idham pun menegaskan Polri khususnya Polda Metro Jaya memberi perhatian khusus kepada kejahatan narkotika. Bahkan, sehari setelah dia resmi menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya telah memerintahkan setiap Kasat Narkoba jajaran Polres agar mengungkap kasus narkoba. Jika tidak, ia pun tak segan mengganti Kasat Narkoba.
"Sehari setelah saya menjabat sebagai Kapolda yang pertama kali saya kumpulkan adalah Kasat Narkoba. Saya kasih waktu mereka satu bulan, kalau enggak bisa ngungkap, kalau enggak bisa memetakan, saya hanya kasih waktu satu bulan, saya ganti dan itu saya buktikan. Waktu itu saya bicara 1 Agustus, 1 September sebagian saya ganti," katanya. (one)