Pakar Ungkap Sebab Orang Bisa 'Tertular' Jadi Gay dan Lesbi
- VIVA/spectrum.com
VIVA – Pakar neuropsikolog, Ikhsan Gumilar, menyampaikan bahwa kecenderungan seseorang untuk menjadi Lesbian, Gay, Biseks, dan Transgender (LGBT) sebenarnya dipengaruhi faktor lingkungan. Kesimpulan ini didapat dari sebuah penelitian yang mencari keterkaitan antara perilaku psikologis, serta otak selaku organ biologis (neuropsikologi).
"Otak itu bisa membuat seseorang menjadi suka sesama jenis karena ada faktor psikologis, faktor lingkungan yang membentuk," ujar Ikhsan dalam diskusi berjudul 'LGBT, Hak Asasi, dan Kita' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 23 Desember 2017.
Dikatakan, penelitian menggunakan subyek berupa laki-laki dan perempuan yang heteroseksual. Di dalam laboratorium, mereka lantas diperlihatkan gambar aktivitas-aktivitas homo, seperti pria atau wanita yang melakukan aktivitas seks sesama jenis. Hasilnya, lanjut Ikhsan, pembacaan terhadap aktivitas otak mereka menunjukkan adanya aktivitas baru di bagian yang sebelumnya sama sekali tidak menunjukkan keberadaan aktivitas.
"Otak kita itu kerap berubah, secara struktur dan fungsi (dipengaruhi impuls)," ujar Ikhsan.
Penelitian lanjutan lantas menemukan adanya kecenderungan homo secara nyata pada subyek-subyek penelitian pada saat mereka beraktivitas normal. Maka itu, Ikhsan menyarankan, adanya upaya membentengi diri dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga, supaya kecenderungan LGBT tidak mendapat jalan untuk berkembang sejak dini.
"Kalau otak ini diberi suapan terus berupa aktivitas homoseks, maka akan berubah menjadi otak yang misalnya, saat melihat lelaki ganteng, menjadi suka," ujar Ikhsan.