Panglima Anulir Mutasi 16 Pati, Gatot: Kan Beda Pandangan
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menganulir keputusan Jenderal Gatot Nurmantyo terkait mutasi 16 perwira tinggi TNI. Marsekal Hadi membatalkan mutasi 16 pati yang sebelumnya diteken Gatot saat masih menjadi panglima TNI.
Menanggapi hal tersebut, Gatot memberikan penjelasan. Ia mengatakan, saat meneken mutasi 85 pati termasuk 16 perwira yang dibatalkan Marsekal Hadi sudah dibicarakan dengan setiap kepala staf angkatan.
"Saya sampaikan bahwa skep (surat keputusan) yang saya keluarkan itu adalah hasil sidang bersama-sama. Ditandatangani juga oleh kepala staf angkatan," kata Gatot usai acara Haul Gus Dur di Ciganjur, Jakarta, Sabtu, dini hari, 23 Desember 2017.
Gatot beralasan sengaja tak melantik para pejabat TNI yang dimutasi di era kepemimpinannya, karena menghormati Marsekal Hadi sebagai panglima TNI yang baru. "Dan saya katakan sengaja saya tidak melantik karena memberikan kesempatan untuk panglima yang baru, Pak Hadi untuk mengevaluasi," tuturnya.
Menurutnya, dalam evaluasi bisa saja ada perubahan, karena Marsekal Hadi sebagai panglima TNI punya pertimbangan.
"Namanya evaluasi bagaimana yang terbaik bagi beliau. Kan beda pandangan. Sekarang kan saya bukan panglima TNI. Hak prerogatif beliau dong," tutur mantan kepala staf TNI AD tersebut.
Baca: Heboh Manuver Panglima Anulir Keputusan Gatot
Munculnya surat keputusan Marsekal Hadi sempat membuat heboh karena membatalkan mutasi 16 pati mulai kolonel hingga letnan jenderal. Pembatalan mutasi tersebut menganulir keputusan Panglima TNI sebelumnya Jenderal Gatot Nurmantyo melalui surat Nomor Kep/982/XII/2017 yang diterbitkan 4 Desember 2017.
Gatot juga sempat mengatakan, alasan mutasi dilakukannya jelang pergantian jabatan karena belum mengetahui calon panglima TNI baru. Namun, begitu tahu Presiden Joko Widodo menunjuk KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai penggantinya, ia tak mau melantik 85 pati.