Uang Rp15 Triliun Hilang Akibat Erupsi Gunung Agung
- Reuters/Darren Whiteside
VIVA – Aktivitas vulkanik Gunung Agung di Pulau Bali memberi dampak kerugian ekonomi untuk negara. Setidaknya, ada uang Rp9 triliun lenyap di Pulau Bali sebagai dampak melemahnya aktivitas pariwisata.
"Kalau nasionalnya bisa mencapai Rp15 triliun. Karena kita shorted 1 juta wisman dikalikan rata-rata per kunjungan US$1.200," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta, Kamis, 21 Desember 2017.
Kerugian ekonomi yang dikalkulasi mencapai Rp250 miliar sehari itu dipicu beberapa negara yang mengeluarkan peringatan perjalanan untuk warganya.
Salah satunya China. Negeri tirai bambu yang biasa memberi kontribusi pengunjung rata-rata mencapai 15 ribu wisatawan.
Meski kini, pemerintah telah berusaha meyakinkan China tentang keamanan Bali pasacaerupsi Gunung Agung, namun pergerakan wisatawan masih di angka 70 persen dari normal.
Hal itu juga diperkuat dari belum adanya pergerakan penerbangan dari China ke Bali. "Penerbangan dari Australia itu sudah normal bahkan 90 persen. Sedangkan China belum masih nol," ujarnya.
Deputi Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana juga membenarkan efek dari peringatan perjalanan sebuah negara sangat mempengaruhi kunjungan wisatawan.
Terutama China. Warga di negara ini sangat mematuhi apa yang dianjurkan oleh pemerintahnya. "Kalau Australia ada travel advisory masyarakat tetap melakukan perjalanan berbeda dengan China yang mematuhi apa yang telah dikeluarkan pemerintahnya," ujarnya.