Awal 2018, Pendakian Gunung Semeru Ditutup

Pendaki Gunung Semeru saat berada di Ranu Kumbolo, Selasa, 19 Desember 2017
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)

VIVA – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan menutup total pendakian Gunung Semeru, Jawa Timur sejak 1 Januari 2018 mendatang. Penutupan demi pemulihan ekosistem di sepanjang jalur pendakian.

Semeru Beberapa Kali Erupsi, Masyarakat Diingatkan Waspada Lontaran Batu Pijar

"Karena kondisi jalur pendakian yang banyak mengalami kerusakan. Sementara waktu pendakian ditutup total sampai ada pemberitahuan selanjutnya," kata Humas Balai Besar TNBTS Syarif Hidayat, Selasa, 19 Desember 2017.

Selain itu, Syarif menjelaskan, faktor cuaca, hujan lebat disertai pohon tumbang juga membahayakan pendaki. Penutupan itu pun untuk  menjaga keanekaragaman tumbuhan dan satwa di wilayah Semeru.

Gunung Semeru Kembali Erupsi dengan Letusan Setinggi 1 Kilometer

"Semua jalur membutuhkan pemulihan ekosistem secara alami. Dengan adanya penutupan jalur, ekosistem di kawasan pendakian akan pulih secara alami," ujar Syarif.

Pendaki Gunung Semeru saat berada di Ranu Kumbolo

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Letusan Capai 700 meter

Pendaki Gunung Semeru saat berada di Ranu Kumbolo.

Syarif menyebutkan, jalur pendakian sudah dibuka selama sembilan bulan untuk umum. Saat ini tiba waktunya untuk revitalisasi. Masih ada waktu sekitar dua pekan bagi pendaki untuk menaklukkan puncak tertinggi di tanah Jawa itu.

Batas akhir pendakian hingga 31 Desember 2017. Pendaki masih bisa merayakan momen pergantian tahun. Namun pada 1 Januari 2018 seluruh pendaki harus turun dari puncak.

"Jika tidak akan ada tim sweeping dari petugas pada tanggal 2 Januari 2018 untuk menertibkan pendaki. Mulai 1 Januari pendaftaran atau booking online pendakian sudah kami tutup," ujar Syarif. (ase)

Gunung Semeru erupsi pada Senin pagi, 11 November 2024.

Semeru Erupsi Setinggi 500 Meter, Masyarakat Diingatkan Bahaya Lontaran Batu Pijar

Gunung Semeru erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau kurang lebih 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Selasa malam.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024