Buku Yerusalem Ibu Kota Israel, Din: Kecolongan Memalukan

Buku pelajaran yang menyatakan Yerusalem ibukota Israel.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Ketua Prakarsa Persahabatan Indonesia - Palestina, Din Syamsuddin menyampaikan bahwa pemerintah telah kecolongan, terkait beredarnya buku pelajaran untuk siswa Kelas 6 Sekolah Dasar yang mengajarkan bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel.

Dewan Keamanan PBB yang Gagal dalam Menjamin Perdamaian Dunia

Keberadaan informasi yang kontroversial itu mencuat, di tengah dipersoalkannya tindakan pengakuan kota itu sebagai ibu kota Israel oleh Amerika Serikat.

Menurut Din, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus secepatnya menghilangkan buku yang versi elektroniknya diketahui masih bisa diunduh di laman Buku Sekolah Elektronik (BSE).

Kegagalan Hukum Internasional dalam Menghadapi Kejahatan Perang Israel

Din pun berpendapat, buku dalam bentuk fisik yang sudah terlanjur beredar harus ditarik juga dari peredaran.

"Saya sudah mengonfirmasi ke Bapak Mendikbud. Buku pelajaran tersebut sudah beredar sejak 2008. Itu satu kecolongan yang memalukan," ujar Din di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 13 Desember 2017.

Didukung Amerika Serikat, Ini Alasan Israel Dibiarkan Dunia

Din menyampaikan, pemerintah harus lebih berhati-hati dalam mengawasi materi dalam buku-buku pelajaran. Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah ini mencatat bahwa sebelumnya, pernah ada juga kasus di mana sebuah materi yang belum pasti kebenarannya, dimuat di buku pelajaran sekolah.

"Ini yang terus terang harus hati-hati untuk pemerintah. Termasuk, (pengawasan) kepada penerbit-penerbit itu. Karena, ini bukan kasus pertama," ujar Din.

Ilustrasi Boikot Produk Israel. Sumber: Flickr.com

Antara Dukungan dan Keberlanjutan Ekonomi Lokal

Konflik di Gaza, mengundang respons dari berbagai masyarakat Indonesia dengan melakukan boikot terhadap produk yang terhubung dengan Israel.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2023