Liburan Natal, Polri Siap Pengamanan Ekstra di Daerah Wisata
- VIVA.co.id/Anwar Sadat
VIVA – Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Syafruddin menyatakan pihaknya siap mengamankan libur panjang perayaan Natal 2017 dan tahun baru 2018. Pengamanan terutama dilakukan di kawasan wisata yang akan dipadati masyarakat mengisi liburan.
"54 ribu pasukan disiapkan khususnya di daerah daerah wisata seperti Bali, Yogja dan sebagainya," kata Syafruddin usai Rakornas Koordinasi Kompolnas Dan Polri di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa 12 Desember 2017.
Selain itu simulasi pengamanan juga sudah mulai di lakukan oleh Polri, termasuk kerjasama dengan instansi lain di luar polri. Salah satunya dengan menggelar operasi lilin.
"Sudah kita siapkan, hari ini akan ada gelar operasi lilin di Mabes Polri. Sekarang ini dengan seluruh instansi terkait dalam rangka mempersiapkan pengamanan natal dan tahun baru," paparnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian mengatakan, Polri terus mewaspadai ancaman aksi terorisme saat Natal 2017 dan tahun baru 2018. Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan, walaupun sampai saat ini belum ada ancaman aksi terorisme, tapi Polri tak mau kecolongan.
"Sampai hari ini belum ada ancaman natal dan tahun baru, aksi terorisme belum ada. Tapi Kita bekerja tidak ingin sampai kecolongan. Kita lakukan langkah-langkah dulu dengan penangkapan, pendekatan, soft dan lain-lain," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Selasa 12 Desember 2017.
Selain mewaspadai ancaman terorisme, Polri juga mewaspadai terkait arus lalu lintas mudik dan balik saat libur panjang natal dan tahun baru. Sebab, libur natal bertepatan dengan hari Senin dan Selasa. Dengan demikian warga bisa saja mengambil cuti panjang sampai tahun baru.
Tito juga pernah mengatakan, informasi dari intelijen menyampaikan perkiraan keadaan dan potensi ancaman apa saja yang perlu dilakukan langkah antisipasi.
Disamping itu, Tito memprediksi ada lonjakan arus mudik selama musim libur Natal dan Tahun Baru. Sebab, Natal yang jatuh di hari Senin, memungkinkan masyarakat untuk mengambil cuti panjang hingga Tahun Baru. "Otomatis ini akan terjadi migrasi, tapi enggak sebesar lebaran. Tapi ini harus kita tangani," ujar Tito.