Ustaz Abdul Somad Tak Sudi Didikte Preman Nasi Bungkus
- Ali Azumar
VIVA – Ustaz Abdul Somad siang tadi disambut masyarakat Melayu di Riau setelah melakukan safari dakwah di Bali. Sambutan ini sebagai bentuk dukungan karena sempat ada fitnah dari sejumlah orang yang tergabung dalam Komponen Rakyat Bali (KRB) saat Somad akan ceramah di Pulau Dewata.
Selain masyarakat Riau, kedatangan Abdul Somad juga disambut Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu. Mereka datang ke Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru untuk menyambut kepulangan ustaz lulusan Maroko itu.
Sempat ditolak karena dianggap penceramah yang anti kebhinekaan dan anti-NKRI, kemudian dipaksa untuk berikrar, Ustaz Somad menjelaskan, dari awal dirinya mememang menolak saat dipaksa berikrar.
"Bukan berarti saya tak cinta NKRI. Saya tak perlu berikrar di depan orang yang tidak punya legalitas dan otoritas untuk memaksa saya. Otoritas mereka untuk memaksa saya berikrar di depan mereka apa? Masalah menyanyikan lagu Indonesia Raya, masih ada viral video saya di kampung Suku Talang Mamak sana, kami menyanyikan lagu dan mengibarkan bendera Indonesia Raya," ujarnya.
Menurut Somad, tidak perlu ada pihak mana pun meragukan kecintaannya terhadap NKRI. Dia hanya tidak ingin ada preman yang mendikte dirinya. Karena itu, dia minta pemerintah dapat menjaga ulama.
"Saya hanya tidak mau didikte di depan preman-preman nasi bungkus. Itu yang saya tidak mau. Ke depan saya mau menyatakan bahwa pemerintah harus menjaga ulama kalau tidak umat akan mengamuk," katanya.
Meski begitu, Somad meminta umat menyikapi masalah ini seperti menarik rambut di tepung. Jadi jangan sampai ada perselisihan yang berlanjut setelah kejadian yang lalu.
"Rambut ditarik, tepung tak rusak. Jangan sampai gara-gara nila setitik rusak susuk sebelanga. Di Bali ada komunitas Umat Hindu yang sudah hidup lama bersama umat Islam, 800 tahun, tidak pernah rusak," ujarnya.
Perkokoh Silahturahmi
Ketua Umum LAM Riau, Syahril Abubakar, mengatakan bahwa Ustaz Somad punya komitmen untuk memperkokoh silahturahmi masyarakat dalam payung NKRI.
"Dia berangkat untuk memperkokoh NKRI. Kami mengimbau semua lapisan masyarakat bahwa orang Melayu tetap membela Ustaz Abdul Somad. Mari kita jaga keutuhan NKRI. Jangan memutarkbalikkan fakta," kata Syahril Abubakar.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah menjaga dan melindungi Ustaz Abdul Somad selama berada di Bali.
"Terutama, kami mengucapkan terimakasih dan salam hormat buat Tuan Raja Ida Cokorda Pemecutan XI yang telah memberikan perlindungan kepada anak kemenakan kami selama berada di tanah Bali," katanya. (ren)