Proses Tumpukan Lava di Gunung Agung Melamban

Dampak Abu Vulkanis Gunung Agung
Sumber :
  • ANTARA Foto/Hafidz Mubarak A

VIVA – Sebanyak 20 juta meter kubik lava kini mengumpul di liang kawah Gunung Agung. Hingga kini, volumenya masih bertahan karena ada pelambatan proses efusi.

Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA

Menurut Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana, pelambatan proses efusi itu memiliki dua kemungkinan.

"Apakah dia menjauh ke arah erupsi atau justru mendekat ke arah erupsi," kata Devy di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Kamis 7 Desember 2017.

Merugi, Seluruh Outlet Toko Buku Gunung Agung Bakal Ditutup Akhir 2023

Devy mengatakan, aktivitas Gunung Agung akan menjauhi proses erupsi, bila kondisi lava yang berada di puncak Gunung Agung mengeras ketika berinteraksi dengan udara.

Lalu, bersamaan itu, tekanan yang berada di bawah permukaan keluar secara perlahan tanpa merusak struktur lava yang sudah mengeras. "Sampai tekanan di bawah ini kembali ke equilibrium atau ke tekanan normalnya," kata Devy.

Netizen Geram Lihat Tingkah Bule Lepas Celana Pamer Alat Kelamin di Puncak Gunung Agung Bali

Namun, kemungkinan kedua adalah jika aktivitas pelambatan efusi ini ternyata hanya membuat lava mengeras di permukaan, sedangkan lava di bawah permukaan terus tumbuh.

"Dia akan terus terakumulasi sampai pada satu titik tertentu tekanan di bawah lebih kuat dari atas, akhirnya erupsi," ujarnya.

Lereng Gunung Agung di Besakih Bali terbakar pada Minggu, 13 Oktober 2024

Lereng Gunung Agung Terbakar, BPBD Bali: Asap Tipis Masih Terlihat

Aktivitas pendakian ke Gunung Agung telah ditutup sejak 1 Oktober 2024.

img_title
VIVA.co.id
17 Oktober 2024