Korban Banjir di Aceh Utara Hanya Dapat Bantuan Mi dan Beras
VIVA – Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara, Aceh, sejak sepekan terakhir, kini mulai surut. Namun, ketinggian air di sebagian Desa masih sepinggang orang dewasa.
Bukan hanya itu, warga di Desa Cut U Sibak, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara belum sepenuhnya mendapat bantuan dari Pemerintah. Warga di sana baru menerima bantuan mi instan satu bungkus per Kepala Keluarga (KK) dan beras 5 ons per KK. Sementara di desa itu ada sekitar 150 kepala keluarga.
Imam Desa Cut U Sibak, Tgk Salamuddin mengatakan, warga setempat belum menerima bantuan. "Cuma satu kali, itu pun 1 bungkus mi instan dan beras 5 ons. Sampai saat ini belum ada bantuan lainnya," katanya saat dikunjungi ke lokasi setempat pada Kamis, 7 Desember 2017.
Bantuan seperti itu, kata dia, tidak akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warga. Apalagi, kondisi air di desa setempat masih tinggi. "Mana cukup, untuk anak-anak saja itu mana cukup, " ujarnya.
Sementara itu, tak jauh dari lokasi, seorang warga di Dusun Meunasah Tuha, Desa Cut U Sibak mengeluhkan lambannya bantuan datang ke wilayahnya. Sudah hampir 10 hari terendam banjir, warga setempat belum juga tersentuh bantuan.
"Belum ada bantuan datang, mau makan beras tapi padi kami ikut juga terendam," kata Ilham, warga Dusun Meunasah Tuha.
Pantauan VIVA.co.id, puluhan rumah masih terendam banjir hingga setengah bangunan rumah. Sebagian masih ada yang bertahan di rumah masing-masing.
Warga sekitar hanya mengandalkan rakit yang terbuat dari batang pisang untuk menuju jalan yang tidak terendam banjir.
Wakil Bupati Aceh Utara, Fauzi Yusuf, mengaku sudah menyuplai bantuan berupa makanan yang tersebar di 88 posko pengungsi yang berada di 8 kecamatan di Aceh Utara.
"Kemarin kami sudah suplai di 88 posko pengungsian," katanya saat dihubungi VIVA. Namun, ia belum bisa memprediksi kapan air surut kembali. Terkait desa yang belum tersalur bantuan, pihaknya segera mengirim bantuan ke desa-desa yang masih terisolir. (ase)