Ustaz Felix: Saya ke Museum Turki Tak Ada Bendera Rasul

Ustaz Felix Siauw di acara talkshow Indonesia Lawyers Club bertajuk “212: Perlukah Reuni?”
Sumber :
  • ILC tvOne

VIVA – Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda al-Boliwudi menyoal bendera yang diduga lambang HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) pada Reuni Akbar 212. Ia membawa foto yang diklaimnya sebagai bukti dalam acara talkshow Indonesia Lawyers Club bertajuk “212: Perlukah Reuni?” yang disiarkan malam ini di tvOne.

Felix Siauw Singgung Pertemuan Gus Yahya dengan PM Israel Netanyahu: Yang Muda jadi Ikutan

Dalam foto yang ditunjukkannya, Abu Janda mengklaim bendera hitam dengan lafadz syahadat berada di atas bendera merah putih. "Ideologi terlarang, khilafah, yang sudah dilarang, dengan terang-terangan dipromosikan di acara tersebut. Jejak digitalnya banyak," kata Abu Janda.

Dia kembali mempermasalahkan bendera tersebut. Dari data yang dipegangnya, bendera Rasul yang asli berada di sebuah museum yang berada di Turki. Maka ia menyimpulkan bendera yang ada pada reuni akbar 212 tersebut merupakan lambang HTI.

dr Richard Lee Sindir Kartika Putri: Pakai Atribut Agama Tapi Jual Skincare Abal-abal

Hal tersebut langsung dibantah oleh Feliw Siauw. Selama mengunjungi museum tersebut lebih dari 10 kali, Felix mengaku tidak pernah melihat ada bendera Rasul yang dipajang. Ia pun meyakini bendera yang diakui Permadi sebagai bendera Rasul salah adanya.

"Datanya fatal. Saya ke (menyebut nama museum itu) lebih dari 15 kali. Mas Permadi tadi enggak tahu pernah ke sana apa belum? Tidak ada bendera Rasul dipajang di sana (menyebut nama museum). Mudah-mudahan tidak jadi bagian kesombongan saya, tapi saya rasa tidak ada yang tahu Utsmani daripada saya. Itu bukan bendera Rasul, itu bendera utsmani," ujar Felix.

Non Muslim, Richard Lee Bikin Program Ramadhan untuk Edukasi Soal Agama Islam

Felix kembali menjelaskan mengenai bendera itu. Ia berpendapat bendera dengan lafadz syahadat bebas dipakai ummat muslim, tanpa harus mengaitkan kepada HTI. Abu Janda belum berhenti dan masih menyoalkan hal itu.

"Yang saya ingin bahas, logika, ini cacat logika, kalau ingin la ila ha illah, bisa warna kuning, ijo. Kenapa enggak sekalian bendera ISIS dipakai," katanya. (ren)

Gedung KPK (Foto Ilustrasi)

Terpopuler: 4 Jenderal Polisi Ikut Seleksi Capim KPK, Sopir Ambulans Minta Biaya Tambahan

Berita tentang PDIP yang mempertanyakan alasan Gibran mundur dari Wali Kota Solo juga menarik perhatian banyak pembaca VIVA.

img_title
VIVA.co.id
18 Juli 2024