Diungsikan ke Tempat Tinggi, Bocah Tewas di Lokasi Banjir
- ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
VIVA – Dua bocah tewas tenggelam saat banjir terjadi di Kota Medan, Sumatra Utara, Minggu, 3 Desember 2017. Para korban tewas langsung dievakuasi tim reaksi cepat BPBD Medan bersama warga sekitar ke rumah sakit terdekat.
Namun dua bocah itu akhirnya mengembuskan napas terakhir di lokasi banjir. Korban itu, masing-masing bernama Noval Zaki (5) warga Gang Bidan, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan dan M Ikhsan (7) dari Gang Merdeka, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.Â
Korban ditemukan dalam keadaan tenggelam dan terbujur kaku. Banjir di Medan terjadi setelah curah hujan tinggi beberapa hari belakangan. Untuk saat ini, dua jenazah sudah diserahkan ke keluarga korban untuk dikebumikan.
Manager Pusdalops BPBD Medan, M Yunus menjelaskan kronologi tenggelamnya kedua bocah itu. Pertama korban tenggelam adalah Noval Zaki.
Sebelum tenggelam korban dievakuasi oleh orangtuanya, Irwanto ke lokasi lebih tinggi dari daerah tersebut. "Saat itu bocah tersebut ditinggalkan sementara oleh orangtuanya yang balik ke rumah melihat situasi banjir," tutur Yunus.
Saat orangtua korban kembali, Noval sudah tidak ditemukan. Irwanto melaporkan kepada tim TRC BPBD Medan yang berada di lokasi banjir tersebut. Dengan dibantu warga, proses pencarian bocah malang itu dilakukan.
"Tapi saat kembali, bocah tersebut sudah tidak berada di tempat semula. Kemudian, orangtuanya melakukan pencarian dibantu pihak TRC BPBD Medan dan akhirnya ditemukan di Gang Merdeka tak jauh dari lokasi tersebut," ungkap Yunus.
Sementara korban M.Ikhsan, Yunus menjelaskan juga tewas tenggelam. Usai bermain air bersama teman-temannya di sekitar lokasi banjir, korban sudah tak terlihat lagi.
"Orangtuanya dibantu oleh TRC BPBD Medan bersama sebagian warga mencari keberadaan korban. Korban dapat ditemukan lebih kurang 20 meter tidak jauh dari lokasi rumah korban.Â
Korban ditemukan dengan kondisi sudah kaku dan langsung dibawa ke rumah sakit. "Sayangnya nyawa korban tidak dapat tertolong," ujar Yunus. (ase)