Piknik Saat Bencana, Kepala Desa di Bantul Ini Banjir Kritik
- VIVA/Daru Waskita
VIVA – Kunjungan kerja perangkat Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ke desa adat Panglipuran Bali di saat masa tanggap darurat mendapat sindiran dari Wakil Bupati Bantul, Yogyakarta Abdul Halim Muslih.
Halim, panggilan akrab Abdul Halim Muslih mengatakan, tindakan perangkat desa yang dimotori Kepala Desa Dlingo tidak mencerminkan sikap empati kepada ribuan warga yang menjadi korban bencana banjir dan tanah longsor.
"Masyarakat dan warga Desa Dlingo sendiri yang akan menilai perangkat desanya," katanya, Minggu 3 Desember 2017.
Politikus PKB ini mengatakan, saat ini Pemda Bantul baru mendata warga korban bencana banjir dan tanah longsor. Namun hal itu terkendala karena perangkat desa pergi ke luar daerah dan tidak melaksanakan kewajiban pendataan korban.
"Di Desa Dlingo juga ada bencana banjir dan tanah longsor. Tidak seperti yang diomongkan Kepala Desa Dlingo yang daerahnya bebas bencana," ujar Halim sambil geleng-geleng kepala.
Halim berharap APBDes tidak hanya digunakan untuk piknik berkunjung untuk peningkatan kapasitas perangkat desa, apalagi saat warga di daerahnya butuh pendampingan perangkat desa. "Perangkat desa itu melayani warga bukannya menghamburkan dana APBDes untuk piknik," ujarnya menyindir.
Ketua Paguyuban Dukuh ( Pandu) Kabupaten Bantul, Sulistiyo Admojo prihatin dengan kebijakan Kepala Desa Dlingo yang nekat piknik saat warganya sengsara. "Hebat kan kepala desanya. Piknik saat masa tanggap darurat bencana," katanya.
Diberitakan sebelumnya, saat masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor, perangkat desa Dlingo justru berwisata ke Bali yang sedang menghadapi bencana Gunung Agung. Kunjungan ke Bali itu bertajuk ‘Peningkatan Kapasitas Pamong Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul Belajar Praktek Baik Kelola Desa ke Desa Panglipuran’. Puluhan perangkat Desa Dlingo ini Kamis sore 30 November berangkat ke Bali dan kembali pada 4 Desember 2017.
"Ya hari ini kita berangkat ke Bali karena sudah direncanakan jauh hari dan telah dianggarkan dalam APBDes 2017," ucap Kepala Desa Dlingo, Bahrun Wardaya.
Status tanggap darurat bencana selama dua pekan ke depan tak digubris Kades Dlingo ini dengan alasan tidak ada bencana tanah longsor, banjir hingga pohon tumbang di wilayahnya. "Desa Dlingo aman dari bencana banjir atau tanah longsor sehingga kita memutuskan tetap berangkat," ujarnya berdalih. (mus)