Banjir Genangi Tebing Tinggi

Kota Tebing Tinggi dilanda banjir hingga 1 meter
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – Sebanyak 22 Kelurahan di Kota Tebing Tinggi dilanda banjir dengan ketinggian air 50 sentimeter hingga satu meter. Akibatnya, 4.833 kepala keluarga (KK) atau 18 ribu jiwa dievakuasi ke sejumlah posko dan tenda yang disiapkan Pemerintah Kota Tebing Tinggi.

BNPB Sebut Bencana Banjir Mendominasi di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua

Cuaca ekstrim dengan curah hujan tinggi, terjadi sejak Jumat malam, 1 Desember 2017. Kemudian, air meninggi pada Sabtu dini hari, 2 Desember 2017 hingga sore ini. 

Sebanyak 22 Kelurahan itu berada di lima Kecamatan di Kota Tebing Tinggi. Selain merendam ribuan rumah warga, terdapat fasilitas umum juga terendam banjir, seperti pasar tradisional, rumah sakit dan sekolah.

BNPB Ungkap 51 Bencana Terjadi Selama Sepekan, Banjir di Musim Kemarau

Banjir yang melanda Tebing Tinggi disebabkan, meluapnya Sungai Sei Padang dan Sungai Sei Bahilang, yang melintas di Kota Tebing Tinggi. Sungai tidak mampu lagi menampung debit air akibat hujan yang terus menerus sepanjang Jumat malam.

Wali Kota Tebing Tinggi, Umar Zunaidi mengatakan,  untuk menanggulangi keadaan darurat para pengungsi banjir ini. Sementara Pemerintah Kota Tebing Tinggi telah menyiapkan 18 ribu ton beras, dan 10 ribu bungkus nasi yang sudah disalurkan kepada para pengungsi. 

Wamenaker Meninjau Lokasi dan Beri Bantuan Kemanusiaan Kepada Korban Bencana Banjir Sumatera Barat

"BNPB Tebing Tinggi juga telah menyiapkan sembilan tenda untuk para pengungsi. Sebagian warga telah mengungsi ke rumah keluarga yang lebih aman," ungkap Umar.

Kepada warga masyarakat, Umar menghimbau agar tetap waspada terutama terhadap arus listrik. Jangan hidupkan lampu rumah yang kosong. Mengawasi anak-anak yang bermain banjir, dan segera lakukan evakuasi para orang tua, jompo dan wanita.

"Kepada camat dan lurah terutama yang daerahnya terendam banjir agar senantiasa waspada mengawasi warganya. Jika memerlukan bantuan segera laporkan dan kerjakan secepat mungkin, demikian juga petugas kesehatan dari Dinkes dan RSUD dr Kumpulan Pane, pantau terus kesehatan warga yang mengungsi," katanya.

Muhammad Rais, warga Kota Tebing Tinggi,? mengatakan banjir merupakan banjir terparah dalam kurun waktu lima tahun belakangan ini.

"Seingat saya ini banjir terparah selama lima tahun terakhir. Kemudian, daerah Tebing Tinggi Kota sudah terendam. Mesjid Raya Tebing Tinggi juga ikut terendam," kata Rais. 

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebing Tinggi Hendra mengatakan, pihaknya sudah melakukan evakuasi terhadap warga. "Kita juga sudah mendirikan tenda tenda pengungsian. Warga diimbau mengikuti petinjuk petugas," tutur Hendra. 

Sebanyak 22 Kelurahan yang terdampak banjir masing-masing, Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kelurahan Bandar Utama (560 KK), Badak Bejuang (250 KK), Tebingtinggi Lama (75 KK), belum termasuk Kelurahan Mandailing dan Kelurahan Bandarsono.

Kecamatan Padang Hulu, Kelurahan Pabatu (45 KK), Padang Merba (8 KK), Tualang (300 KK), Lubuk Baru (155 KK), Lubuk Raya (30 KK) dan  Kelurahan Persiakan (45 KK). Kecamatan Bajenis, Kelurahan Teluk Karang (95 KK), Pinang Mancung (80 KK), Bandar Sakti (380 KK), Bulian (856 KK) dan Kelurahan Berohol (525 KK).

Kecamatan Padang Hilir, Kelurahan Satria (42 KK) dan Tambangan Hulu (12 KK), di Kecamatan Rambutan, Kelurahan Sri Padang (195 KK), Karya Jaya (80 KK), Tanjung Marulak (35 KK) dan Kelurahan Tanjung Marulak Hilir (10 KK).  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya