Jangan Lengah, Potensi Letusan Gunung Agung Masih Ada
- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memastikan belum ada penurunanan aktivitas erupsi Gunung Agung Bali. Meski dua hari terakhir terpantau tenang, namun pantauan satelit menunjukkan efusi lava masih terjadi.
"Kita harus siap siaga, berjaga, jangan lengah, karena potensi untuk terjadinya letusan masih ada meski pun tidak bisa dipastikan kapan akan terjadi," kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana, Jumat, 1 Desember 2017.
Devy menyebutkan, saat ini kondisi gunung dengan ketinggian 3.142 mdpl memang terlihat hanya mengeluarkan asap putih hingga setinggi 2.000 meter. Tidak ada lagi asap kelabu seperti yang pernah muncul seperti sebelumnya.
Namun itu bukan berarti proses erupsi tidak akan terjadi lagi. Sebab, asap putih yang muncul saat ini merupakan asap yang muncul dari material magma yang sudah muncul di permukaan.
"Kalau dulu asap putih ini teramati ketika magma belum sampai ke permukaan. Kalau sekarang kan magma sudah sampai ke permukaan," ujarnya.
Erupsi Eksplosif
Menurut Devy, aktivitas erupsi sebuah gunung api terdapat dua tipe. Pertama yakni erupsi efusif. Pada tipe ini, gunung api menunjukkan kondisi magma naik ke permukaan. Ia umumnya akan menampilkan asap putih dari puncak gunung.
Tipe yang kedua yakni erupsi eksplosif. Pada tipe ini gunung mengeluarkan asap kelabu pekat dari puncak kawah. Kondisi itu bisa diamati saat Gunung Agung erupsi beberapa waktu lalu, yang mengeluarkan asap kelabu setinggi 4.000 meter.
Atas itu, Devy menyimpulkan, merujuk dari pengamatan di lapangan dipastikan saat ini Gunung Agung sedang mengalami erupsi efusif. "Ke depan kita harus monitor, apakah dia akan bertransisi ke fase aktivitas yang lebih eksplosif atau tidak. Tapi untuk saat ini, karena erupsi masih berlangsung status masih dipertahankan di level IV (awas)," ujarnya.
Atas itu, ia mengingatkan agar warga tetap tenang namun siaga dan tidak melakukan aktivitas di zona perkiraan bahaya yang telah ditentukan yakni, radius 8 kilometer dengan perluasan sektoral 10 kilometer ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan dan barat daya.