Hati-hati dengan Komodo Bercat Merah, Habis Gigit Orang

Komodo (Varanus komodoensis)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Jika Anda kebetulan sedang berlibur di Taman Nasional Komodo, Kabupaten Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, harap berhati-hati dengan komodo, khususnya dengan yang punggungnya bercat merah. Sebab, reptil purba dengan ciri itu dipastikan sangat ganas dan telah menggigit manusia.

Diterjang Gelombang Tinggi, Kapal Pinisi Monalisa Tenggelam di Perairan Pulau Komodo

Salah satu komodo yang ditandai cat merah baru saja menggigit seorang warga bernama Yos Asak di wilayah Loh Buaya, Pulau Rinca. Korban segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, sedangkan komodo ganas itu langsung ditandai.

"Petugas mencat punggungnya dengan warna merah, supaya siapa pun yang ada di situ bisa waspada," kata Kepala Taman Nasional Komodo, Sudiyono, Kamis 30 November 2017.

Taman Nasional Komodo Bakal Ditutup Secara Berkala, Ini Penjelasan Sandiaga Uno

Yos sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Siloam untuk penanganan medis. Dia menderita luka di paha kiri dan tangan kanannya.

Menurut Sudiyono, penyerangan komodo terhadap Yos diduga karena faktor alam. Kemungkinan komodo dan Yos secara tak sengaja berjumpa di satu tempat yang sama. Komodo memiliki kebiasaan mencari tempat teduh ketika siang hari dan kebetulan saat itu Yos sedang membangun tempat untuk mandi, cuci, kakus (MCK). 

Asyiknya Eksplor Keindahan Alam di Labuan Bajo, Destinasi Impian Para Penjelajah

"Kebiasaan komodo adalah mencari tempat yang lembab dan sejuk untuk berteduh. Biasa juga di MCK. Diduga sehari sebelumnya MCK itu sudah dipakai komodo. Siang kan panas, mungkin mereka ingin mencari tempat sejuk dan di situ sedang ada pekerja itu. Kemungkinan karena sama-sama terkejut, lalu komodonya menyerang," kata Sudiyono.

Faktor Kelalaian

Selain karena faktor alam, Sudiyono mengingatkan, penyerangan komodo terhadap wisatawan juga bisa karena faktor kelalaian dari manusia. Seperti masuk ke wilayah taman nasional untuk melihat komodo tanpa pengawasan dari petugas.

Tak hanya itu, ada juga wisatawan yang tak tahu bahwa indera penciuman komodo sangat peka, terutama dengan yang berbau darah. Karena itu sangat tidak dianjurkan bagi wanita yang sedang haid untuk berada di habitat komodo. 

"Itu juga merupakan salah satu cara kita untuk membatasi pengunjung. Biar tidak ada yang masuk tanpa pengawasan petugas," ujarnya. (ren)

Laporan Vera Bahali dari Labuan Bajo
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya