Hari Kedua Banjir di Bantul, Lebih 3.000 Warga Mengungsi
- VIVA/Daru Waskita
VIVA – Memasuki hari kedua bencana banjir dan tanah longsor akibat dampak siklus tropis Cempaka, tak kurang dari 3.488 jiwa mengungsi di balai desa, gedung serbaguna desa hingga di kantor kecamatan terdekat.
"Bantul saya kira merupakan daerah yang cukup parah dilanda banjir dan tanah longsor dibandingkan dari wilayah lain di Yogyakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Dwi Daryanto, Rabu 29 November 2017.
Meski hari pertama data pengungsi BPBD mencapai 750 jiwa, pendataan terakhir hari ini sudah tembus angka 3.488 jiwa yang mengungsi.
"Hari ini data memang banyak pengungsi, namun banjir sudah mulai reda sehingga banyak yang pulang. Namun demikian ada pengungsi baru dari Desa Donotirto," ujarnya.
Dwi memastikan kebutuhan para pengungsi mulai dari makanan dan pakaian untuk balita, ibu-ibu, dan lansia tercukupi hingga petugas kesehatan yang berjaga 24 jam di posko pengungsian.
"Kami jamin semua kebutuhan para pengungsi. Namun untuk bapak-bapak terkadang diminta untuk memantau rumah yang ditinggalkannya," tuturnya.
Sementara itu, untuk data bencana banjir 43 titik di 12 kecamatan dan 29 desa. Kecamatan yang daerahnya diterjang banjir terjadi di Kecamatan Imogiri 11 titik dan Kecamatan Bantul enam titik.
Bencana tanah longsor terjadi di 43 titik di 10 kecamatan dan 38 desa. Kecamatan yang paling banyak dilanda tanah longsor adalah Kecamatan Piyungan sebanyak 13 titik, Kecamatan Imogiri sembilan titik, dan Kecamatan Dlingo enam titik.
"Untuk pohon tumbang terjadi di 48 titik pada 14 kecamatan dan 30 desa. Pohon tumbang terbanyak terjadi di Kecamatan Bambanglipuro," tuturnya.