Ribuan Warga Yogya Mengungsi Akibat Siklon Tropis Cempaka
- ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
VIVA – Ribuan warga di Yogyakarta mengungsi akibat dampak siklon tropis Cempaka yang terjadi sejak Senin, 27 November 2017.
Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, setidaknya sudah ada 1.550 warga yang mengungsi dalam 36 jam terakhir.
"Jumlah pengungsi terbanyak di Bantul yang sejak tadi malam sudah menyatakan tanggal darurat mulai hari ini hingga 12 Desember," kata Kepala BPBD Yogyakarta, Krido Suprayitno, Rabu 29 November 2017.
Siklon tropis Cempaka diketahui mengakibatkan banyak bencana di Yogyakarta. Secara rinci yakni, di Yogyakarta ada sembilan kejadian pohon tumbang, satu banjir dan sembilan tanah longsor yang menyebabkan tiga orang meninggal.
Sedangkan di Bantul menjadi daerah terparah. Tercatat, ada 67 kejadian pohon tumbang, 45 titik tanah longsor, 31 titik banjir. Selain menyebabkan 1 korban meninggal, bencana banjir juga membuat jembatan putus di beberapa wilayah.
Selanjutnya di Gunungkidul dilaporkan 9 titik pohon tumbang, 9 kejadian tanah longsor dan 44 banjir. Khusus Gunungkidul, Krido menjelaskan banyaknya lokasi banjir ini disebabkan kondisi sungai yang dangkal.
Siklon tropis Cempaka juga dilaporkan menyebabkan satu orang meninggal di Kulon Progo akibat longsor. Tercatat 20 titik pohon tumbang, 27 titik longsor, dan 6 titik banjir.
Dari Kabupaten Sleman, sempat dilaporkan pada Rabu pagi terlihat seekor buaya di Kali Kwangon, Sidorejo, Kecamatan Godean pukul 05.30 WIB.
Sampai saat ini keberadaan buaya masih terus dicari warga. Sebanyak kejadian pohon tumbang di 17 titik, tanah longsor 15 titik, dan banjir 28 titik.
Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan, penetapan status siaga darurat dikarenakan banyaknya wilayah yang terdampak bencana siklon tropis Cempaka.
"Saat ini hampir 750 pengungsi ditempatkan di Balai Desa Kebonagung, Imogiri," katanya. (mus)