Siklon Cempaka Bawa Angin Kencang 75 Km/Jam ke Selatan Jawa
- VIVA.co.id/BMKG
VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi arah pergerakan siklon tropis Cempaka yang memicu perubahan cuaca di sejumlah wilayah yang akan bergerak ke selatan Jawa, Rabu, 29 November 2017.
Mengutip dalam informasi yang disampaikan BMKG lewat akun Twitter-nya, terpantau sejak Selasa, 28 November pukul 19.30, posisi siklon Cempaka ini masih berada di perairan sebelah selatan Jawa Timur atau 55 kilometer dari sebelah selatan Yogyakarta.
Kecepatan angin itu mencapai kekuatan 65 kilometer per jam dan mulai bergerak ke barat laut dengan kecepatan pergerakan 15 kilometer per jam.
"Diperkirakan dalam 24 jam ke depan, posisi siklon tropis berada di selatan Jawa Timur dengan kecepatan angin maksimum 75 km/jam dan bergerak ke selatan dengan kecepatan gerak 6 km/jam," tulis BMKG.
Siklon tropis Cempaka sebelumnya telah terpantau muncul sejak Senin, 27 November 2017, di perairan selatan Pulau Jawa. Siklon ini membawa dampak berupa hujan deras di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta dan Jawa Timur.
Lalu, potensi angin kencang hingga 30 knot di wilayah Kepulauan Mentawai, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Laut Jawa, Selat Sunda bagian utara.
Kemudian di perairan utara Jawa Timur hingga Kepulauan Kangean, Laut Sumbawa, Selat Bali hingga Selat Alas, Selat Lombok bagian selatan dan perairan selatan Bali hingga Pulau Sumba.
Sejak pertama kali muncul, BMKG langsung memberi peringatan jika siklon ini akan bertahan hingga tiga hari ke depan.
"Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang pohon tumbang. Terutama aktivitas penerbangan di beberapa bandara di Pulau Jawa juga berpotensi terpengaruh akibat hujan dan angin kencang."
Tak cuma itu, dalam peringatannya BMKG juga menyampaikan bahwa siklon ini ternyata juga bisa mempengaruhi arah sebaran abu vulkanik Gunung Agung Bali yang telah mengalami erupsi.