Ribuan Anggota Polri dan TNI Disiapkan Hadapi Erupsi Gunung
- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA – Ribuan personel gabungan Polri dan TNI disiapkan guna membantu evakuasi para warga akibat erupsi Gunung Agung yang berada di Karang Asem, Bali.
Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus R Golose mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sebanyak 1.700 pasukan sejak tanggal 27 November kemarin untuk membantu evakuasi warga.
Tak hanya evakuasi, pihak kepolisian juga bertugas untuk mengamankan daerah yang ditinggalkan oleh para pengungsi.
"Kami melakukan patroli jangan sampai barang hilang. Kami juga membantu evakuasi warga," kata Petrus dalam video conference dengan Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan di Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa 28 November 2017.
Lebih lanjut, ia juga memerintahkan Kapolsek sekitar untuk mengecek setiap informasi yang beredar di masyarakat, salah satunya ada berita hujan batu sekitar lokasi Gunung Agung.
Ia juga menuturkan, pihaknya saat ini memerintahkan kegiatan penggalian pasir di area berbahaya sekitar Gunung Agung. Dengan tegas, ia akan menindak jika ada masyarakat yang melakukan galian pasir di sekitar lokasi.
Pihaknya juga membantu TNI dengan memantau secara langsung setiap berita hoaks yang muncul. Ia tak ingin para warga sekitar panik dan tidak mau dievakuasi.
"Kita tidak mau isu meresahkan yang buat masyarakat panik. Ini sangat berbahaya kecepatan informasi lebih cepat dari iaporan struktural. Kami tetap minta di lapangan sampai hasil pemantauan dan visualisasi terbaru," ucapnya.
Ia juga sudah meminta bantuan ke Mabes Polri untuk mengirimkan logistik berupa masker dengan kualitas bagus. Sebanyak 25 ribu masker sudah dikirimkan Mabes Polri melalui jalur darat.
"Kami juga minta Kakorpolair dikirimkan kapal besar untuk membantu pengiriman logistik," katanya.
Sementara itu, Kepala Staf Pangdam Udayana, Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono mengatakan, saat ini sudah sebanyak 900 personel dikerahkan untuk menangani bencana erupsi Gunung Agung.
"Personel penanganan bencana saat ini 900 orang dan Kodam menyiagakan anggota ada 2.100 personel jika diperlukan tambahan," katanya.
Bahkan, jika nanti pihaknya kekurangan personel maka Kodam Udayana akan meminta bantuan personel dari Nusa Tenggara Barat sebanyak 700 personel dan dari Nusa Tenggara Timur sebanyak 1.400 orang.
"Kendaraan juga sudah disiapkan untuk evakuasi. Kita menyiapkan 52 kendaraan truk. Personel 100 orang kesehatan. Dapur lapangan 12 set lengkap dengan tendanya. Kami siap membantu jika diperlukan," katanya.
Menko Luhut pun meminta agar pihak TNI menyiapkan kapal rumah sakit untuk membantu para pengungsi yang terserang penyakit.
"Kapal RS juga di standby kan," ujar Luhut.