Terjang Banjir Porong, PT KAI Gunakan Lokomotif Anti Banjir
- Viva.co.id/Adieb Ahsani
VIVA – Banjir yang menggenang jalur rel kereta api di ruas Tanggulangin-Porong, menyebabkan jalur tersebut tidak bisa dilewati perjalanan kereta api, karena ketinggian air mencapai 29 cm di atas kop rel.
Untuk menembus ketinggian air, PT KAI nekad melakukan uji coba menggunakan lokomotif hidrolik CC300 yang merupakan lokomotif anti banjir.
Uji coba menggunakan lokomotif hidrolik CC300 dilakukan hari ini, Senin 27 Nopber 2017. "Uji coba dilakukan dengan lancar. Lokomotif anti banjir, sejauh ini berjalan lancar, meski harus tetap diawasi," kata Supriyanto Manajer Humas Daop 7 Madiun.
Melihat kondisi rel yang masih tergenang banjir, saat in lokomotif hidrolik CC300, beroperasi secara bolak balik. "Melihat uji coba berhasil, maka rute perjalanan kereta api tetap menggunakan rute asli perjalanan kereta api," lanjut Supriyanto.
Sebelum uji coba menggunakan lokomotif hidrolik CC300 anti banjir, PT KAI telah melakukan upaya normalisasi
jalur selama 1x24 jam sejak banjir, dengan meninggikan rel menggunakan mesin perawatan jalan rel jenis multiple-tie tamper (MTT) dan penambahan batu alas.
Usaha lain yang dilakukan juga, dengan cara mengurangi genangan air pada titik rel yang terendam. Karena usaha tersebut tidak membuahkan hasil maksimal, PT KAI akhirnya melakukan uji coba lokomotif hidrolik anti banjir CC300.
Sebelumnya, beberapa kereta api yang melewati jalur tersebut terhambat perjalanannya dan tertahan di stasiun karena tidak tidak bisa melewati jalur tersebut sehingga terpaksa dialihkan
perjalanannya menggunakan bus oleh pihak PT KAI. Beberapa perjalanan KA dari arah Malang dengan tujuan Jakarta/Bandung yang melewati Surabaya juga harus memutar ke arah Blitar, Kediri, dan Kertosono. Beberapa perjalanan KA yang melewati jalur tersebut bahkan mengalami pembatalan.
"Atas keterlambatan perjalanan KA ini, PT KAI menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pengguna jasa KA", lanjut Supriyanto
Hingga saat ini PT KAI masih terus berupaya untuk menyurutkan air di lokasi terdampak banjir dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melayani penumpang KA yang mengalami keterlambatan maupun yang dialihkan dengan moda transportasi lain.