PVMBG: Kemungkinan Gunung Agung Bakal Meletus Dahsyat
- ANTARA Foto/Nyoman Budhiana
VIVA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi tidak bisa memastikan apakah Gunung Agung, Bali, akan meletus secara dahsyat, atau eksplosif seperti yang terjadi pada 1963.Â
Saat ini, meski tercatat sudah terjadi lima kali letusan, tetapi PVMBG menyatakan letusan itu masih kategori efusif.Â
""Kita anggap (letusan) masih efusif," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG, I Gede Suantika di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu 26 November 2017.
Berdasarkan pengamatan PVMBG, letusan dahsyat sangat mungkin terjadi di Gunung Agung, sebab tanda-tandanya sudah ada. Seperti mulai keluarnya lava pijar dari perut gunung ke kawah letusan.
"Tapi pasti, mungkin akan eksplosif. Tahun 1963, begitu keluar lava langsung meletus. Saat ini, yang keluar lava, abu dan gas-gas itu sudah pasti ke luar," katanya.
Saat ini, menurut Gede Suantika, lava pijar sudah naik ke kawah dan sedang memenuhi lantai kawah. Jika kawah sudah penuh, lava pijar akan meluncur dari puncak gunung ke bawah.
"Lava masih memenuhi rantai kawah. Kalau sudah penuh, dia akan meleleh ke bawah. Saat ini masih terus keluar,"ujarnya.
Sementara itu, puncak Gunung Agung saat ini tak bisa terpantau secara visual, sebab kabut tebal menyelimuti gunung berketinggian 3.142 mdpl itu. Walau pun begitu, semburan abu dari kawah gunung masih bisa terlihat karena memiliki warna abu-abu kehitaman.
PVMBG juga masih mempertahankan status aktivitas vulkanik Gunung Agung di level III atau siaga. Dan, status akan ditingkatkan jika letusan besar terjadi. Sejauh ini, PVMBG merekomendasikan agar tak ada warga yang beraktivitas di zona merah dalam radius enam kilometer dari puncak gunung dan dalam sektoral 7,5 kilometer ke arah timur, barat, utara dan selatan.
Baca: Gunung Agung Bersiap Muntahkan Lava Pijar