ANTV Raih Penghargaan Televisi Peduli Budaya Lokal
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Stasiun televisi ANTV meraih penghargaan sebagai televisi peduli budaya lokal dalam ajang International Celaket Cross Cultural (ICCC) Festival di Kota Malang, Jawa Timur, pada Jumat, 24 November 2017.
Penghargaan terhadap tokoh dan lembaga yang dianggap memiliki perhatian penuh dalam menjaga dan melestarikan budaya Indonesia itu diserahkan langsung oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita kepada David Pardede, Corporate Secretary ANTV, mewakili Erick Thohir.
Figur lain yang juga menerima penghargaan itu ialah Nuning Rodiyah, komisioner bidang isi siaran pada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Dia mendapatkan anugerah untuk kategori Anggota KPI Pusat yang peduli dan inisiatif mendorong televisi nasional dan daerah untuk menyiarkan acara budaya.
Sejumlah seniman lokal menerima penghargaan serupa, di antaranya Sumaji (seniman gandrung), Elkariono (seniman wayang wong), dan Agus Tri Wahyudi (seniman jaran kepang).
Menteri Enggartiasto mengapresiasi kegiatan ICCC itu sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan industri dari aspek pariwisata dan kebudayaan lokal. Sektor industri pariwisata, katanya, mampu menyumbang devisa terbesar setelah sektor kelapa sawit bagi negara.
"Pada tahun depan, devisa pariwisata ditargetkan menjadi yang paling besar. Kita sangat kaya akan seni dan budaya; kalau bukan kita siapa lagi yang akan mencintai budaya kita," katanya.
Enggartiasto berharap pemerintah daerah dan swasta serius menggarap potensi seni dan budaya. Di antaranya, memberikan dukungan penuh terhadap agenda kesenian dan budaya sebagai agenda tahunan.
"Seperti agenda ICCCF akan lebih banyak dukungan dan persiapan yang matang akan menarik wisatawan datang. Tidak hanya festival budaya tapi ada pameran produk UMKM, tentu akan mengangkat dari segi ekonomi. Saya apresiasi kegiatan ini karena konsisten setiap tahun," ujarnya.
Menurut Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, ICCCF menjadi salah satu ikon festival budaya Malang. Apalagi festival budaya itu tidak pernah menggunakan dana APBD; panitia menggelar kegiatan itu secara mandiri.
"ICCCF selalu berhasil menarik perhatian banyak kalangan. Paling membanggakan lagi, setiap kegiatan yang digelar selalu dilaksanakan secara mandiri, tanpa memanfaatkan APBD," ujarnya. (ren)