OPM: Hari Ini Kami Istirahat, Besok Perang Lagi

Sejumlah anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat sedang berpose bersama senjatanya di kawasan Tembagapura Timika, November 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/tpnpbnews

VIVA – Kelompok bersenjata di kawasan Tembagapura, Timika, Papua, mengklaim tetap menyatakan berperang dengan Polri dan TNI. Meski sebelumnya sempat dipukul mundur dalam operasi senyap yang dilakukan pasukan khusus TNI, Jumat, 17 November 2017.

Namun kelompok yang mengaku menamakan diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) ini, mengaku belum menyerah.

Melansir laman tpnpbnews, laman yang menjadi wadah informasi kelompok ini, komitmen berperang melawan TNI-Polri itu akan terus dikibarkan hingga ada intervensi dari Perserikatan Bangsa Bangsa.

"Hari ini 18 November 2017, kami istrahat, besok dan selanjutnya kami akan lanjut perang lawan gabungan militer Indonesia," tulis Komandan Operasi TPNPB Gusby Waker seperti disiarkan di laman tpnpbnews dikutip Senin, 20 November 2017.

Dalam laman itu, kelompok ini mengaku dua anggotanya meninggal dunia dalam baku tembak yang terjadi pada 17 November. Selain itu dilaporkan juga enam anggota lainnya terluka.

Gusby Waker menyesalkan langkah militer Indonesia yang menggunakan roket saat perang terjadi. Sebab dalam klaim kelompok ini, mereka 'memegang teguh' prinsip Humaniter Internasional terkait tata cara perang.

Sehingga penggunaan senjata perang berupa roket, dianggap tak seimbang dan bisa membahayakan warga sipil.

"TPNPB meminta kepada negara-negara pendukung perjuangan hak penentuan nasib sendiri rakyat Papua, bahwa militer Indonesia menggunakan serangan bom, maka segera mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengirim pasukan misi perdamaian kemanan PBB di Papua," tulis Gusby Waker yang dirilis sehari usai bentrok senjata, Sabtu, 18 November 2017.

2 Suku di Papua Sepakat Berdamai, Bayar Denda Rp2,5 M dan 20 Ekor Babi

Sebelumnya, konflik bersenjata di Tembagapura kembali mencuat usai kabar penyanderaan 1.300 warga di Kampung Banti dan Kimbely mencuat di permukaan.

Kepolisian yang sudah menyatakan akan menggelar operasi militer, menggelar langkah penyelamatan. Proses negosiasi yang dilakukan tak membuahkan hasil.

OPM Kembali Berulah, 2 Prajurit TNI Pos Koramil Suru Suru Ditembak

Hingga akhirnya upaya evakuasi pun dilakukan lewat penyergapan yang dilakukan TNI dan evakuasi yang dilakukan oleh pasukan gabungan TNI-Polri. (one)

Caption aparat keamanan saat melakukan mediasi di Paniai

Permintaan Pj Gubernur Papua Tengah: Hentikan Kekerasan di Paniai

Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk meminta agar kekerasan yang terjadi di Kabupaten Paniai untuk dihentikan. Ia mengharapkan tidak ada lagi korban kekerasan yang

img_title
VIVA.co.id
18 Juni 2024