Pentingnya Revolusi Mental dalam Menjaga Peradaban
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, mengapresiasi dan membahas peran penting revolusi mental.
Menurutnya, revolusi mental sebagai program kerja strategis pemerintah diharapkan menjadi suatu Gerakan Nasional dan telah diperkuat dengan Inpres No 12/2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Menko Puan mengatakan, bahwa revolusi mental dilaksanakan dalam lima gerakan yaitu: gerakan Indonesia melayani, tertib, bersih, mandiri, dan gerakan Indonesia bersatu. Kelima gerakan tersebut sangatlah relevan dalam rangka mensukseskan program-program pemerintah termasuk sektor lingkungan hidup dan perubahan iklim.
Menko PMK melanjutkan kawasan hutan di Indonesia seluas 121 juta ha atau sekitar 62 persen dari luas daratan Indonesia, merupakan penyedia sumber daya produksi dan jasa lingkungan. Potensi ini menjadi modal dalam terbangunnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di daerah. Dalam konteks peradaban dunia, dua kawasan hutan di Indonesia dipercaya menjadi warisan dunia yaitu Taman Nasional Lorenz di Papua dan TRHS (Tropical Rainforest Heritage Sumatera).
Namun, sungguh ironis, TRHS telah masuk dalam in-danger list dan Taman Nasional Lorens terancam masuk ke dalam in-danger list. "Tugas kita bersama untuk dapat bergotong-royong menyelamatkan kawasan hutan yang merupakan bagian dari warisan dunia," kata Menko PMK.
Menko mengatakan, bahwa di satu sisi harus memacu pembangunan di berbagai sektor untuk mempercepat pemenuhan kesejahteraan rakyat. Akan tetapi di sisi lain harus memperhatikan daya dukung sumber daya lingkungan dan alam. Penurunan fungsi lingkungan hidup tersebut, dapat menimbulkan bencana, korban jiwa, permasalahan kesehatan, kerugian ekonomi dan masalah ekologi, meningkatnya frekuensi, jenis bencana.
“Oleh karena itu, sangatlah penting membangun cara berpikir, cara bekerja, dan cara hidup yang dapat menjaga kelestarian lingkungan hidup yang kondusif. Inilah Gerakan Nasional Revolusi Mental di bidang lingkungan hidup," ujarnya.
Keberhasilan Gerakan Nasional Revolusi Mental di bidang lingkungan hidup akan terlihat mulai dari kapasitas individu untuk menjaga kebersihan, kapasitas masyarakat untuk memiliki kepedulian pada lingkungan, kapasitas lembaga untuk melakukan mitigasi lingkungan hidup dan bencana, serta memiliki paradigma pembangunan yang selaras dengan pelestarian kualitas dan daya dukung lingkungan.
Sesuai Inpres Gerakan Nasional Revolusi Mental, setiap Kementerian dan Lembaga ikut mengambil peran dan tanggung jawab dalam membangun kapasitas ASN, kelembagaan, dan program kegiatannya untuk dapat melakukan perubahan-perubahan yang terukur dalam hal kebersihan, ketertiban, kemandirian, kebersamaan, dan pelayanan.
“Saya berharap semoga melalui Rakernas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini, akan dihasilkan praktek-praktek perubahan untuk kemajuan bangsa dan Negara Republik Indonesia," kata Menko PMK.
Terkait dengan revolusi mental ini, Presiden RI Joko Widodo juga memberikan arahan tentang perspektif pembangunan ekonomi dan lingkungan, melalui konsep ekonomi berkeadilan dan berkelanjutan. (webtorial)