Pembebasan Sandera Papua Diwarnai Tembak-Menembak
- Dokumentasi Kepolisian
VIVA – Semua warga yang disandera kelompok kriminal bersenjata di Tembagapura, Timika, Papua, dilaporkan berhasil dibebaskan pada Jumat pagi, 17 November 2017. Sejauh ini dilaporkan semua sandera selamat.
Seperti disampaikan seorang sumber di kepolisian, tim pembebasan terdiri atas 300 personel TNI dan Polri. Tim memasuki kawasan yang dikuasai kelompok bersenjata itu, yakni Desa Banti dan Desa Kimbely, pada pukul 04.00 WIT.
Kepala Polda Papua dan Panglima Kodam Cendrawasih dikabarkan memantau langsung operasi pembebasan itu. Mereka berjalan sejauh lima kilometer dari Markas Kepolisian Sektor Tembagapura menuju lokasi penyanderaan di Kampung Utikini.
Awalnya, menurut sumber itu, tim menemui 18 orang sandera, lalu di lokasi berikutnya menemukan 300-an orang. Mereka terdiri atas warga suku Buton, Tator, Maluku, dan Jawa.
Selama operasi pembebasan, terjadi tembak-menembak antara aparat dan kelompok penyandera. Namun, aparat berhasil menguasai keadaan dan mengamankan para sandera, yang disebut berjumlah total 1.300 orang.
"Sekembalinya dari Kimbely bersama sandera, kami berhasil mengevakuasi seluruh sandera sampai ke (Markas) Polsek Tembagapura, namun kami sempat ditembaki dari bukit di Utikini bersama pangdam," kata sumber itu.
Polisi mengklaim situasi di lokasi penyanderaan itu sudah kondusif dan semua sandera telah dievakuasi ke tempat aman. Sebagian aparat dalam operasi masih memburu kelompok kriminal bersenjata itu yang lari ke hutan.