Rencana Kenaikan Daya Listrik Dinilai Meresahkan
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA - Sekretaris Fraksi PAN, Yandri Susanto, mengkritisi kebijakan pemerintah yang akan menaikkan daya listrik konsumen PLN. Ia meminta agar kebijakan tersebut dibatalkan.
"Selama kami reses ada dua pokok yang diperbincangkan di tengah masyarakat yang mereka pantau terhadap rencana kebijakan pemerintah," kata Yandri di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 15 November 2017.
Ia menyebut di antaranya soal PLN yang ingin menaikkan daya listrik konsumen PLN dari 900 VA, 1.300 VA, 2.200 VA, dan 3.300 VA akan dinaikkan menjadi 4.400 VA. "Kemudian 4.400 VA sampai dengan 12.400 VA dinaikkan menjadi 13.200 VA," kata Yandri.
Ia meminta pemerintah berhati-hati. Karena berdasarkan aspirasi masyarakat, mereka mengeluh. Kebijakan itu cukup meresahkan. "Jadi sebaiknya, pemerintah batalkan 900 sampai 1300 dinaikkan ke 4.400 VA," ujarnya.
Menurutnya, hal ini sungguh sangat memprihatinkan. Ia meminta agar pemerintah segara membatalkan kebijakan ini.
Tak Adil
Terpisah, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera menyatakan menolak rencana ini apalagi jika kemudian membuat tarif menjadi naik. "Fraksi PKS meminta agar pemerintah membatalkan rencana kenaikan listrik," kata Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 15 November 2017.
Jazuli sepakat jika rencana ini tidak pas dilakukan di tengah daya beli masyarakat yang kurang baik. Penyederhanaan golongan pelanggan listrik ini juga menurutnya menjadi tidak adil. "Di tengah daya beli masyarakat yang menurun, rasanya tidak adil dan tidak arif kalau dipukul rata yang 1.300 itu menjadi 4.400," ujar Jazuli.
Penyederhanaan yang awalnya akan dinaikkan dan ditambah dayanya menjadi 4.400 VA, berubah menjadi dinaikkan dayanya ke 5.500 VA. Meskipun tarif tidak akan naik, namun konsumsi listrik sendiri akan memberikan pengaruh terhadap inflasi. (mus)