Pembakar Polres Dharmasraya Anggota JAD
- ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
VIVA – Kepolisian memastikan dua orang pelaku penyerangan dan pembakaran Polres Dharmasraya Sumatera Barat sebagai jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Dari barang bukti yang ada di badan, ada afiliasi ke JAD. Dua-duanya," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, Selasa, 14 November 2017.
JAD diketahui merupakan sebuah kelompok yang kerap disebut polisi sebagai dalang sejumlah aksi teror di Indonesia. Kasus Bom Thamrin 2016, lalu bom bunuh diri di Kampung Melayu Jakarta Timur, serta Bom Panci di Bandung hingga ke ledakan bom di Gereja Oikumene Samarinda, seluruhnya disebut didalangi oleh JAD.
Baca Juga:
Kelompok ini konon berafiliasi dengan kelompok teror di Suriah atau ISIS, dan dikomandoi oleh Bahrun Naim, warga negara Indonesia yang mendirikan Khatibah Nusantara di Suriah.
FOTO: Bahrun Naim, WNI yang kini bergabung dengan ISIS di Suriah
Khatibah Nusantara inilah yang menjadi wadah penampung awal mereka yang berasal dari Asia Tenggara untuk bergabung dengan ISIS. Spesialisasi kelompok ini adalah melakukan serangan bom bunuh diri dan merakit bom untuk pertempuran di Suriah.
Setyo menampik jika penyerangan yang dilakukan oleh kedua pelaku, Eka Fitria Akbar (24 tahun) dan Enggria Sudarmadi (25 tahun), sebagai modus baru.
Menurutnya, penyerangan di kantor polisi oleh kelompok teror bukan kali ini saja terjadi. "Beberapa tahun lalu pernah seseorang masuk Polda Metro Jaya dengan bawa bom tapi bisa diantisipasi dengan taksi kan waktu itu," katanya. (one)