Keluarga Teroris Dharmasraya Cek Jenazah di RS Bhayangkara
- VIVA/Andri Mardiansyah
VIVA – Keluarga terduga teroris penyerang Markas Polres Dharmasraya memeriksa kedua jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Padang pada Selasa, 14 November 2017. Mereka tiba pada pukul 08.10 WIB.
Para anggota keluarga yang datang dari Jambi itu langsung dikawal aparat Kepolisian begitu tiba di Rumah Sakit, lalu diantar ke kamar jenazah. Tak lama setelah itu mereka keluar. Wartawan dilarang  mendekati ruang jenazah maupun aula tempat kedua keluarga itu berada.
Belum diketahui apakah jenazah-jenazah itu akan dibawa pulang sekarang atau belum. Mereka masih menunggu izin dari pimpinan Densus 88 Antiteror Mabes Polri sebagai otoritas atas jenazah-jenazah itu.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Barat, Komisaris Polisi dr Tasrif, pun tak mengetahui apakah jenazah-jenazah itu boleh segera dibawa pulang atau tidak. “Kami belum dapat konfirmasi dari Densus 88 Mabes polri untuk langkah selanjutnya," katanya kepada VIVA.
Rumah Sakt, kata Dokter Tasrif, hanya menerima kedatangan dan melayani kedua keluarga Jenazah. Proses selanjutnya masih menunggu konfirmasi dari Densus 88 Mabes Polri. Soalnya usai diautopsi, kedua jenazah sudah diserahkan kepada Densus 88.Â
ISIS
Peristiwa penyerangan dan pembakaran Markas Polres Dharmasraya itu terjadi pada Minggu dini hari, 12 November 2017. Pelakunya diketahui dua orang, yakni Eka Fitria Akbar (24 tahun) dan Enggria Sudarmadi (25 tahun), masing-masing warga Muaro Bungo dan Merangin, Jambi.
Para pelaku dilumpuhkan oleh polisi karena berusaha melawan ketika hendak ditangkap. Mereka tewas di tempat dan jenazahnya segera dibawa untuk diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.
Polisi menemukan sejumlah barang bukti pada tubuh kedua teroris itu, di antaranya busur panah, anak panah, pisau, kertas berisi pesan jihad, dan ban bertulis atau berlambang ISIS. (hd)