Korban Banjir di Langkat Pungut Sumbangan di Jalan

Bencana banjir di Kabupaten Langkat Sumatera Utara
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

VIVA – Banjir masih merendam rumah warga di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Air banjir yang merendam pemukiman warga di tiga kecamatan sudah terjadi sejak kemarin.

Viral Tas Bansos Bertuliskan Bantuan Wapres Gibran untuk Korban Banjir, Isinya Tak Terduga

Banjir parah ini disebabkan karena meluapnya air sungai Batang Sarangan dan menyebabkan 1.000 lebih rumah warga di Kecamatan Sei Lepan, Kecamatan Tanjung Pura dan Kecamatan Babalan terendam banjir. Banjir paling parah melanda Kecamatan Tanjung Pura. Ketinggian air mencapai 70 sentimeter hingga satu meter lebih.

Warga berusaha menahan luapan air sungai dengan melakukan pembendungan. Warga membendung jalur air dengan menggunakan karung berisi pasir.  Curah hujan yang tinggi dan pasang air laut, menjadi penyebab banjir lebih lama surut. Meski hujan tidak deras tapi air sungai cepat meluap pada sore kemarin.

Raja Spanyol Dilempari Telur hingga Lumpur saat Kunjungi Korban Banjir

Hingga hari ini, Pemerintah Kabupaten Langkat belum mendistribusikan bantuan kepada warga. Hal ini menyebabkan warga korban banjir terpaksa meminta sumbangan kepada pengendara di ruas Jalan Lintas Sumatera. 

Di Kecamatan Sei Lepan, warga korban banjir meminta sumbangan dengan menggunakan kotak kardus kepada pengendara yang melintasi Jalur Lintas Sumatera dari Aceh menuju Medan dan sebaliknya.

Banjir Bandang Terjang Melawi Kalbar, 700 KK dari 17 Desa Terdampak

Menurut warga bantuan yang datang hanya air mineral dan mie instan. Sementara warga membutuhkan beras, makanan bayi dan kebutuhan sehari-hari.

"Uang yang terkumpul dari sumbangan pengguna jalan akan dibelikan kebutuhan pokok untuk warga di posko pengungsi," kata warga bernama Anggiat.

Banjir di Kabupaten Langkat terjadi sejak pekan lalu. Awal banjir menerjang, ada enam kecamatan yang terendam. Hingga kini banjir masih menggenangi pemukiman warga di tiga kecamatan. 

Selain berada di posko pengungsian, warga juga mengungsi di bantaran rel kereta api, yang letaknya tak jauh dari rumah mereka sambil menunggu air surut. Warga berharap pemerintah memperhatikan korban banjir di Langkat. 

Laporan: Taufik Hidayat/ Sumatera Utara 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya