Jubir OPM Bantah Penyanderaan dan Perkosaan di Tembagapura

Ilustrasi kelompok bersenjata di Papua.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Banjir Ambarita

VIVA – Juru Bicara Operasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambon membantah pihaknya melakukan aksi kriminal dengan menyandera dan memperkosa ratusan warga. Menurut Sebby, kabar tersebut hanya propaganda yang bertujuan merusak perjuangan OPM.

“Tidak ada penyanderaan di Banti, Kembeli, Tembagapura, Papua seperti yang disebarluaskan di media. Berita disandera oleh OPM di Banti dan Kembeli Tembagapura, Papua itu sangat tidak benar,” ujar Sebby Sambon saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, Minggu 12 November.

Menurutnya, tudingan pihak aparat Indonesia itu sebagai bentuk propaganda untuk menyalahkan OPM. Dengan propaganda tersebut, publik dinilai bisa terprovokasi.

"Cara para pimpinan militer dan polisi Indonesia adalah mencari legitimasi dengan tujuan untuk salahkan kami, tetapi kami tidak sebodoh itu. Kami tahu benar tindakan militer yang paranoia, dan selalu melakukan propaganda murahan untuk provokasi public,” lanjut Sebby Sambon.

Mengenai tudingan adanya dugaan aksi pemerkosaan terhadap warga sipil, Sebby juga menepisnya. Ia menyesalkan pihak aparat Indonesia yang tak melakukan pengecekan terhadap kabar yang sudah menyebar luas tersebut.

“Pemerkosaan itu tidak benar. Mereka kan Polisi sebagai penegak Hukum, kenapa tidak melakukan penyelidikan dulu lalu menuduh OMP? Ini pertanyaan balik. Artinya, belum ada pembuktian hukum, ini kan tidak benar," tuturnya.

Kemudian, ia menegaskan kembali posisi OPM tak menempatkan warga sipil sebagai musuh. Namun, ditekankan, bahwa TNI dan Polri merupakan musuh.

“Kami sudah sampaikan sebelumnya bahwa musuh kami bukan dengan masyarakat sipil. Tetapi musuh kami adalah militer dan polisi Indonesia. Semua fitnah oleh Aparat Indonesia itu tidak benar," ujarnya.

Polisi Sebut Narasi KKB Minta Tebusan Rp5 Miliar Hanya Upaya Nego Bebaskan Pilot Susi Air

Namun, diakuinya, pihak OPM melarang warga di Tembagapura untuk meninggalkan kampung tempat tinggalnya agar mengungsi ke Timika. Imbauan larangan ini menurutnya ada tujuannya.

"Yang perintahkan masyarakat harus mengungsi itu adalah militer dan polisi Indonesia dengan tujuan hendak melakukan operasi militer besar-besaran," jelasnya.

Kapolda Papua Siap Penuhi Permintaan KKB: Kecuali Merdeka dan Senjata!

Sebelumnya, ramai diberitakan, Kelompok bersenjata yang diduga OPM memutuss akses dua kampung distrik, di Tembagapura, Mimika, Papua. Selain memutus, diduga kelompok bersenjata juga melakukan aksi teror terhadap warga. Dua kampung yang terisolasi di Mimika adalah Banti dan Kembeli.

Pelaku penyanderaan bocah perempuan berusia 7 tahun

Penampakan Penyekap Bocah 7 Tahun di Pospol Pejaten, Mata Ditutup Kain Kasa

Pria bernama Indra Jaya (54), yang menyandera bocah tujuh tahun di pos polisi atau pospol, Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, masih diperiksa intensif Polres Jaktim.

img_title
VIVA.co.id
29 Oktober 2024