Benarkah Gara-gara Alquran Picu Keributan Napi Teroris
- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA – Sejumlah napi teroris terlibat keributan di Rumah Tahanan Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Dilaporkan sejumlah fasilitas mengalami kerusakan.
Sempat beredar kabar, keributan ini ditengarai oleh adanya pelemparan Alquran oleh petugas Densus 88 Antiteror. Sejauh mana kebenaran ini?
Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul, keributan itu tak benar terjadi karena isu pelemparan Alquran.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini memastikan bahwa keributan ditengarai adanya penggeledahan oleh petugas ke sejumlah napi teroris.
"Tidak benar terjadi pelemparan Alquran oleh petugas jaga," kata Martinus melalui keterangan tertulis, Jumat, 10 November 2017.
Baca Juga:
- Penyebab Rusuh di Ruang Tahan Teroris Rutan Mako Brimob
- Masih Terdengar Suara Takbir di Ruang Tahanan Mako Brimob
Saat kejadian, kata Martinus,yang dilakukan oleh petugas adalah melakukan pemeriksaan terhadap buku-buku dan benda-benda yang ada di dalam sel.
"Yang ada adalah para petugas melakukan pemeriksaan terhadap buku-buku dan benda-benda yang ada di dalam sel," ujarnya.
Sebelumnya, di jejaring sosial memang marak beredar informasi bahwa keributan ini ditengarai oleh pelemparan Alquran oleh petugas. Atas itu, para napi kemudian mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas tahanan.
"Telah terjadi kerusuhan di mako brimob kelapa dua depok tawanan teroris membakar dan menghancurkan ruangan karena petugas jaga ahmad dan tim nya melempar al quran dan mengakibatkan para tawanan mengamuk," demikian penggalan informasi hoaks yang beredar di publik.
Pengamanan Diperketat
Sementara itu, sejak terjadinya keributan di area Blok C dan B Mako Brimob Kelapa Dua Depok, di lokasi hingga Jumat malam, terlihat sejumlah petugas berjaga ketat.
Sebuah mobil Baracuda dan sejumlah polisi bermotor dengan pakaian serba hitam terlihat memasuki Mako Brimob Kelapa Dua Depok untuk berjaga-jaga.
Tidak ada penjelasan soal pengetatan pengamanan ini oleh kepolisian. Petugas yang bersiaga bahkan meminta awak media menjauh dari lokasi. "Pergi, jangan di sini," kata seorang petugas sembari meminta sejumlah awak media yang berada di gerbang utama Mako Brimob Depok untuk pergi. (ase)