Komunitas Katolik Internasional Puji Kerukunan di Indonesia

Komunitas Katolik Internasional dan Din Syamsudin, Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban, Kamis (10/11/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar GM

VIVA – Komunitas umat Katolik internasional, Community of Sant'Egidio, memuji cara yang ditempuh Pemerintah Indonesia untuk menjaga kerukunan antargolongan serta antarumat beragama di Indonesia.

Pemuda Katolik di Jabar Didorong Berpartisipasi Lebih Aktif  Awasi Penyelenggaraan Pilkada

Lewat pembentukan Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Oktober 2017 dengan Din Syamsudin sebagai ketuanya, komunitas Katolik mengaku gagasan itu layak untuk direplikasi di negara lain.

President Community of Sant'Egidio Marco Impagliazzo, menyampaikan bahwa kantor itu layaknya 'jembatan antarperadaban'. Dalam agama Katolik, konsep serupa dikenal melalui istilah 'pontifex' atau 'pembangun jembatan' dengan Paus di Vatikan sebagai representasinya.

Stafsus BPIP Romo Benny Susetyo Meninggal Dunia

"Di Indonesia, ini pontifex-nya, Pak Din Syamsudin. Dalam arti, Pak Din sebagai orang yang membangun jembatan peradaban," ujar Marco di Kantor Utusan Presiden di Gedung Sekretariat Negara, Jumat, 10 November 2017.

Marco menyampaikan, penjembatanan adalah mekanisme yang perlu dilakukan supaya umat-umat di dunia bisa hidup rukun, sehingga mencapai kemajuan. Sementara itu, konsep eksklusivitas, seperti yang muncul dalam paham rasis, akan membuat umat-umat di dunia saling bermusuhan.

Kaesang Ingatkan Pemimpin Harus Wujudkan Toleransi Seperti Gibran

"Melalui jembatan, berbagai peradaban, umat-umat, bangsa-bangsa berjumpa. Masyarakat itu menjadi kaya. Tetapi jika menciptakan tembok, umat menjadi lebih miskin. Karena, muncul perasaan ketakutan dan upaya untuk menggugat," ujar Marco.

Paus Fransiskus Pimpin Misa Suci di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta

Paus Fransiskus Sampaikan Kecaman Lebih Keras Lagi Sebut "Arogansi Penjajah" Israel 

Paus Fransiskus pada Senin, 25 November 2024, mengecam "arogansi penjajah" di Palestina sepekan setelah dia menuduh Israel melakukan genosida di Gaza.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024