Kompolnas: Kasus Novel Bakal Serumit Pembunuhan Munir
- ANTARA FOTO/Minalisa
VIVA – Komisioner Komisi Kepolisian Nasional, atau Kompolnas, Poengky Indarti melihat penyelesaian kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, akan sesulit pengungkapan kasus pembunuhan aktivis Hak Asasi Manusia, Munir Said Thalib.
"Pengalaman saya waktu itu, seperti kasus Munir. Baru pada bulan ketujuh, Pollycarpus dijadikan tersangka, karena bukti segala macam didapatkan," kata Poengky, saat menghadiri acara diskusi dikawaan Menteng, Jakarta, Sabtu 4 November 2017.
Poengky menambahkan, penyerangan terhadap Novel seperti sudah direncanakan dengan matang. Hal ini nampak dari berbagai alat bukti yang sulit untuk dilacak oleh polisi, termasuk rekaman CCTV hingga Polri harus mendapat bantuan dari Kepolisian Australia.
"Kasus, Novel terencana dan ketika melakukan upaya kekerasan mereka berpikir hal mana yang sulit dibuktikan," ucapnya.
Meski begitu, Poengky menolak bila pengungkapan kasus ini oleh Polri dianggap lambat. "Kami masih melihat, polisi masih on the track sampai hari ini," katanya.
Ia menegaskan, cepat atau lambat kasus penyerangan Novel harus diungkap. Karena, kasus ini berdampak besar pada upaya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. "Apa yang menimpa Novel, dikhawatirkan menimpa aktivis lainnya," tegasnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyatakan akan memanggil Kapolri Jenderal, Tito Karnavian untuk menanyakan perkembangan kasus penyerangan kepada penyidik KPK, Novel Baswedan. Ia ingin mengetahui kelanjutannya dari laporan Kapolri, Tito Karnavian.
"Kapolri (nanti) saya undang, saya panggil. Diprosesnya sudah sejauh mana, yang jelas semua masalah harus gamblang," kata Jokowi, usai peresmian Tol Becakayu di Bekasi, Jawa Barat, Jumat 3 November 2017.
Jokowi menegaskan, kasus penyiraman air keras terhadap Novel harus tuntas sampai ditemukannya pelaku penyerangan.
Hampir enam bulan lamanya, sejak Novel diteror oleh orang tak dikenal hingga kini pun kasus ini masih menguap. Polisi belum ada titik terang, atau mengarah siapa pelakunya yang akan diungkap. "Harus tuntas (pengusutan kasus penyerangan Novel)," ujarnya.