Menag Bersyukur Kepuasan Haji Meningkat Meski Petugas Minim
- VIVA.co.id/Eko Priliawito
VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) pada tahun 2017 ini tergolong memuaskan. Menanggapi hal ini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku bersyukur dengan temuan itu.
"Syukur kami yang berikutnya karena hasilnya mengalami peningkatan. Meskipun sebenarnya kami sendiri sejak awal merasa tidak terlalu pede karena terus terang jumlah jemaah mengalami penambahan luar biasa dari 168.800 menjadi 221.000, itu artinya penambahannya 52.200 jemaah," kata Lukman di Gedung BPS, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu 1 November 2017.
Sementara pada tahun ini, petugas haji kata Lukman, hanya bertambah dari 3.250 petugas menjadi 3.500 petugas. Tahun lalu rasionya adalah satu petugas menangani 51-52 orang. Sementara pada tahun ini rasionya menjadi satu petugas melayani 63 jamaah.
"Padahal normalnya dalam pengalaman kami 1:40 maksimalnya. Karenanya kami merasa bersyukur hasil indeks kepuasan jamaah haji 2017 angkanya 84,85. Artinya sejak 2014, sejak pemerintahan Jokowi-JK ini mengalami tren yang terus menaik," ujar Menag.
Menag menganggap temuan kepuasan jemaah ini akan menjadi catatan penting untuk setidaknya dipertahankan. Namun, dia juga mengakui ada indeks pelayanan yang rendah. "Pertama terkait katering di Arafah-Mina, lalu bis di Arafah-Mina, dan tenda di Mina," kata Lukman.
Diketahui, BPS mencatat secara keseluruhan IKJHI pada tahun 1438 H/2017 adalah sebesar 84,85 persen, atau tergolong memuaskan. Angka ini naik 1,02 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 83,83 persen.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, berdasarkan jenis pelayanan, indeks tertinggi dicapai pada jenis pelayanan transportasi bus antar kota yang sebesar 88,23 persen.
Layanan ini didukung oleh tampilan fisik bus yang naik 4,06 poin, kerapian dan kebersihan bus naik 3,92 poin, dan juga kelengkapan fasilitas dalam bus yang meliputi kursi, pendingin udara dan lain-lain yang naik 3,37 poin .
"Jumlah sampel ada 14.400 jemaah yang kita ambil secara acak, dua gelombang. Ada kuisioner khusus sample-nya kita convenience sampling itu sekitar 4.100, sehingga total responden itu 18.500, itu cukup mewakili," terang Kecuk di kantor pusat BPS, Jakarta Rabu 1 November 2017.
Adapun indeks yang terendah adalah jenis pelayanan tenda di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armina sebesar 75,55 persen atau turun 1,75 poin.
Penurunan ini antara lain disebabkan oleh kesesuaian ukuran atau kapasitas tenda degan jemaah haji per tenda yang turun 6,6 poin, cara pengaturan penempatan jemaah haji di tenda turun 4,44 poin dan kenyamanan dan kebersihan tenda yang ditempati turun 3,38 poin.