Banyak Lahan Pertanian Jadi Industri Kata Wapres JK
- Eduward Ambarita
VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa teknologi berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan di dunia. Indonesia perlu mengedepankan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pangan karena dipengaruhi luas wilayahnya dan jumlah penduduk yang begitu banyak.
"Semua itu bisa diatasi dengan teknologi. Baik itu teknologi ataupun teknologi pangan lainnya. Ada revolusi biru dan revolusi hijau pada masa lalu yang membuat kita bisa memenuhi kebututuhan pangan kita, walaupun belum sempurna," kata JK saat memberikan sambutan pada acara Forum Pangan Asia - Pasifik di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin 30 Oktober 2017.
Di sisi lain, JK mengatakan bahwa banyak lahan pertanian justru berubah menjadi industri. Hal itu tak sejalan antara pertumbuhan manusia dengan lahan yang tersedia untuk pertanian.
Namun ia menegaskan, pemerintah bisa melakukan swasembada pangan meskipun ada beberapa komoditas masih diimpor dari negara lain.
"Tapi itu sah-sah saja dalam kerangka perdagangan internasional dan juga untuk memenuhi kebutuhan pangan. Yang tadi saya katakan pada awal kemerdekaan kita penduduk kurang lebih hanya 80 juta, sekarang naik tiga kali lipat setelah 70 tahun ini," ujarnya.
Menurutnya, semua harus tetap jadi bagian dari kebutuhan nasional yang mendesak dan harus dipenuhi. Namun, penting tetap mengutamakan kualitas. Karena itu, konferensi antar-negara ini penting untuk berbagai pengalaman dan menjalin kerja sama dalam bidang pangan.
Menurut dia, komoditas pangan menjadi isu penting bagi negara di dunia. Karena bila tak terpenuhi, otomatis bisa mengganggu stabilitas ekonomi dan politik di suatu negara.
"Karena itulah maka kebutuhan (pangan) itu sangat penting semua. Semua hal- hal kecil, tapi apabia tidak dipenuhi akan menimbulkan masalah rumah tangga, masalah selera semua bisa menjadi masalah politik," kata dia.
Dalam kegiatan ini, JK turut didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.