Labfor Polda Dikerahkan Selidiki Balok Tol Pasuruan Ambruk
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA – Tim Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Jawa Timur dikerahkan untuk menyelidiki ambruknya balok bentang jembatan Tol Pasuruan-Probolinggo di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Minggu, 29 Oktober 2017. Kecelakaan kerja itu menewaskan seorang pekerja dari PT Waskita.
"Police line (garis polisi) sudah kami pasang di TKP (tempat kejadian perkara) untuk mengamankan lokasi dari orang-orang yang tidak berkepentingan," kata Kepala Kepolisian Resor Pasuruan, Ajun Komisaris Besar Polisi Rizal Martomo, dihubungi VIVA melalui telepon genggamnya.
Dia menjelaskan, olah tempat kejadian perkara awal sudah dilakukan oleh petugas Kepolisian setempat. Untuk pendalaman dan mengetahui pasti penyebab kecelakaan kerja itu, petugas dari Labfor Polda Jatim turun tangan.
"Kami menunggu tim Labfor Polda untuk melakukan olah TKP lanjutan," ujar Rizal.
Polres Pasuruan sudah meminta keterangan awal kepada empat belas saksi yang berada di lokasi ketika balok jembatan tol itu ambruk dan jatuh ke tanah. "Empat belas saksi itu semuanya pekerja, sebagian dari PT Waskita dan sebagian dari PT Pancang Sakti," kata Rizal.
Berdasarkan keterangan saksi, peristiwa tragis itu terjadi ketika pekerja akan memasang girder atau balok keempat. Tiga girder lain sudah dipasang pada Sabtu, 28 Oktober 2017. Saat girder keempat akan dipasang ke bantalan, terjadi goyangan dan menyenggol tiga girder lain yang sudah terpasang.
Akibatnya, tiga girder yang tersenggol itu jatuh, menimpa empat unit kendaraan bermotor yang berada di bawah jembatan. Tiga orang juga tertimpa balok beton itu. Satu orang bernama Heri bahkan tertimpa langsong balok beton dan meninggal dunia di lokasi.
"Korban meninggal karena tubuhnya tertimpa reruntuhan beton," kata Rizal. Dua korban luka berat ialah Sugiono (sopir PT Waskita) dan Nurdin (pekerja PT Pancang Sakti). "Semua korban dibawa ke rumah sakit di Bangil."