BNPB: Bandung Selatan Daerah Paling Sering Banjir
- VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)
VIVA – Januari merupakan puncak musim penghujan yang biasanya juga akan menjadi puncak bencana banjir dan longsor. Selama 13 tahun terakhir, sebanyak 2.214 orang meninggal akibat bencana banjir, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Di tahun 2017 ini daerah rawan banjir juga tercatat semakin luas.
Meluasnya daerah rawan banjir di Indonesia dikarenakan terjadinya degradasi lingkungan, hujan ekstrem, berkembangnya pemukiman di dataran banjir, dan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS). Di Indonesia, 63,7 juta jiwa atau lebih dari 28 persen jumlah penduduk nasional terpapar langsung bahaya banjir baik dalam kelas sedang hingga tinggi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam jumpa pers di Graha BNPB, Pramuka, Jakarta Timur menyebutkan tiga provinsi dengan wilayah rawan banjir terbanyak, yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Sutopo juga menyebut bahwa Kabupaten Bandung dan Bandung Selatan adalah daerah yang paling banyak terjadi banjir karena luapan Sungai Citarum. Masyarakat di sana mengalami banjir lima hingga 10 kali dalam setahun.
"Paling banyak Bandung Selatan, dalam setahun bisa 10 kali terendam banjir, karena permasalahan yang sudah kompleks. Bantaran sungai jadi pemukiman, sedimentasi sedemikian besar," ujarnya.
Selain Bandung, daerah lain di Indonesia yang rawan banjir antara lain Aceh, Kota Medan, Kawasan Riau (Sungai Siak, Kampar, Rokan), Jambi (Sungai Batanghari), Banten (Sungai Ciujung dan Cisadane), Jakarta (Sungai Ciliwung, Pesanggrahan, Angke), Jawa Barat (Sungai Citarum, Cimanuk, Cikeas, Bekasi), Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi (hampir sebagian besar semua wilayah dengan topografi pegunungan
yang berpotensi banjir bandang).