Duka Gudang Mercon, Mengapa Banyak yang Tewas

Kebakaran gudang mercon Tangerang
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

VIVA – Kebakaran hebat melanda gudang mercon di Kosambi Kota Tangerang Banten, Kamis, 26 Oktober 2017. Sebanyak 47 orang dilaporkan hangus terpanggang.

Cerita Panik Tamu Resepsi Pernikahan di Menara K-Link Saat Gedung Itu Kebakaran

Duka langsung meruah bagi keluarga dan pekerja yang bekerja di gudang milik PT Panca Buana Cahaya Sukses, yang baru beroperasi dua bulan itu.

Dari sejumlah kesaksian, kebakaran hebat itu bermula dari ledakan keras di dalam gudang pada pagi hari sekira pukul 08.30 WIB.

Detik-Detik Kebakaran di Menara K-Link, dari Lantai 7 Hingga Merambat ke Lantai 16

Ledakan itu berdasarkan kesaksian seorang warga bernama Amri (20), bahkan sampai membuat atap gudang berisi ribuan mercon itu pun jebol.

Kebakaran gudang mercon Tangerang

Chef dan Pengunjung Kafe Jadi Korban Kebakaran Gedung K-Link Tower

Lalu dalam sekejap, api membumbung di pintu depan gudang yang memiliki luas 700 meter persegi itu. "Lalu semua ke belakang, menghindari api dari depan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Nico Afinta.

Namun nahas, seluruh pekerja yang terlanjur lari ke bagian belakang gudang untuk menghindari api. Justru makin terjebak. Tak diketahui persis apakah ada pintu di bagian belakang gudang.

Namun akibat kejadian itulah, sebanyak 47 orang tewas mengenaskan. Jasad mereka sulit untuk dikenali. Kata polisi, saat ditemukan, seluruhnya tertimbun di reruntuhan dinding gudang.

Kebakaran Pabrik Kembang Api

Sejauh ini, berdasarkan data yang didapat dari pemilik Gudang Mercon, total karyawannya ada sebanyak 103 orang. Dengan kejadian itu, total telah ditemukan 47 orang meninggal dunia dan 46 lainnya mengalami luka-luka. Sehingga diperkirakan masih ada 10 lainnya yang masih dalam pencarian.

Saat ini, seluruh korban tewas telah dilarikan ke RS Polri untuk proses identifikasi. Sementara korban luka dilarikan ke RSUD Tangerang, RS Mitra Husada dan RSIA Bunda.

"Warga yang merasa kehilangan (keluarganya dapat) ke polsek, ke polres untuk dibantu karena korban masih didata karena kondisi masih sulit dikenali," kata Kapolresta Tangerang Komisaris Besar Polisi Harry Kurniawan. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya