KPI Kritik Sinetron Indonesia
- Dokumentasi KPI
VIVA.co.id - Ketua KPI Yuliandre Darwis menjelaskan fenomena penyiaran Indonesia yang sangat bergantung pada rating. Menurut dia, akibat rating ini, produk industri penyiaran lokal menjadi kalah kreatif dari produk asing.
"Sinetron drama Korea paling panjang berapa episode, 16. Tukang bubur naik haji berapa episode? Anak jalanan?" Kata Yuliandre dalam acara Kampus Keren VIVA Group di Universitas Pembangunan Veteran Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2017.
Ia membandingkan panjangnya drama Korea dengan sinetron Indonesia. Menurutnya, drama Korea yang ratingnya bagus, memiliki sedikit episode. Sehingga ketika habis dibuat drama baru lainnya.
"Di Indonesia, ketika ratingnya bagus, hajar terus. Kita jadi tak bisa salahkan industri penyiaran tapi penontonnya. Jangan salahkan kalau di Indonesia episode jadi panjang karena ratingnya bagus, itu yang kuasai Indonesia," katanya menambahkan.
Ia juga mempertanyakan kenapa banyak penggemar film India. Menurutnya karena film India dianggap lebih humanis. Berbeda dengan sinetron Indonesia yang justru menampakkan sisi hedonis, anak muda berpacaran dan bergaya.
"Ini fenomena saat ini. Karena itu, KPI mendorong penyiaran edukatif." (mus)