Green Peace Ingatkan Bahaya Banyaknya PLTU Bagi Bayi

PLTU Tanjung Jati, Jepara (ilustrasi)
Sumber :
  • Bayu Nugraha/VIVA.co.id

VIVA – Pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jakarta mengancam keselamatan bayi yang dan akan lahir di Jakarta. Ancaman berupa penyakit pernafasan, jantung, dan sejumlah penyakit kronis lainnya menjadi hal serius yang akan dihadapi.

KLHK Sebut Kualitas Udara Jakarta Saat Ini Tak Seburuk 2023

Organisasi non pemerintah yang berkosentrasi dalam isu penyelamatan lingkungan, Greenpeace Indonesia, mencatat saat ini di kawasan Jakarta telah ada setidaknya 22 unit PLTU yang beroperasi.

Pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar batu bara sebagai energi utamanya ini bahkan direncanakan akan ditambah pembangunannya sebanyak tujuh unit.

Jaksa Agung: Kerugian Negara Akibat Korupsi Timah Fantastis Capai Rp 300 Triliun

Baca Juga:

Menteri Siti Nurbaya: Pencemaran Udara Hingga Perubahan Iklim Menghantui Era Modern

Penempatannya di wilayah Depok, Tambun Bekasi, dan Karawang. "Keberadaan PLTU batubara di sekitar Jakarta tersebut diperkirakan dapat menyebabkan 10.600 kematian dini dan 2800 kelahiran dengan berat lahir yang rendah pertahunnya," kata Juru kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Didit Wicaksono, Selasa 24 Oktober 2017.

Maka, lanjut Didit, pemerintah Indonesia seharusnya memperkuat standar emisi untuk pembangkit listrik di Indonesia dan memantau pelaksanaannya, terutama untuk pembangkit yang telah dibangun sejak tahun 1997. 

Lalu selanjutnya, untuk tidak melanjutkan rencana pembangunan tujuh unit PLTU batubara yang baru. "Utamakan kesehatan manusia dalam merencanakan pembangunan energi Indonesia," kata Didit. (ren)

Ketua MLH PP Muhammadiyah, Azrul Tanjung

Muhammadiyah Turun Langsung, Ikhtiar Cegah Kerusakan Lingkungan Dengan Langkah Ini

Muhammadiyah meminta semua pihak, untuk serius melihat bahwa saat ini kerusakan lingkungan adalah persoalan yang perlu penanganan langsung dan juga ditangai secara serius

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024