Sinar Mas Land Young Architect Competition (SMLYAC 2017)
VIVA – Sinar Mas Land bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menggelar Sayembara Arsitek bertajuk 'Sinar Mas Land Young Architect Competition 2017' berhadiah total Rp450 juta. Pendaftaran dibuka sejak 17 September hingga 12 November 2017 mendatang.
Managing Director President Office Sinar Mas Land, Dhony Rahajoe mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dari Sinar Mas Land terhadap pengembangan dunia arsitektur di Indonesia, khususnya para arsitek muda, dan para calon arsitek yang tengah menuntut ilmu di beberapa universitas yang tersebar di Indonesia.
"Kami yakin di Indonesia bertebaran bakat kreatif, dengan ajang ini kami berharap menemukan ikon baru di bidang arsitektur yang akan mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional," ujar Dhony saat diwawancarai di BSD City, Senin 16 Oktober 2017.
Dhony menjelaskan, kegiatan ini merupakan ketiga kalinya yang digelar Sinar Mas Land. Kali ini hadir dengan format yang jauh lebih menantang. Sinar Mas Land memasukkan elemen dari tantangan digital ekonomi dalam sayembara ini.
"Untuk tahun ini tantangannya adalah, bagaimana arsitek muda bisa menjawab, tuntutan di era digital ekonomi dengan memasukkan unsur-unsur pengembangan kawasan digital di suatu kota baru," jelasnya.
"Selanjutnya mengundang arsitek muda, atau profesional muda, untuk kategori digital working space agar menghasilkan suatu karya menjawab tantangan," tambahnya.
Dia juga menuturkan, ada tiga kategori dalam sayembara kali ini, pertama bagaimana para arsitek ini merancang residential di BSD, kedua bagaimana peserta merancang gedung komersial yang bisa mengembangkan area sentral. Ketiga bagaimana para peserta bisa merancang sebuah gedung yang mampu mewadahi kegiatan generasi milenial, dalam era digital ekonomi dan lainnya.
"Kami berharap dengan ketiga hal itu dapat menghasilkan semua komponen itu dan menghasilkan karya yang berkualitas," kata Dhony.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal IAI, Muhammad Amry mengatakan, SMLYAC 2017 ini menjadi spesial karena selama ini terpisah antara mahasiswa dan anggota IAI. Dengan adanya kompetisi ini, Sinar Mas Land menggabungkan dua penyelenggaraan terpisah menjadi satu.
"Mengakomodir lulusan baru dan anggota profesional. Harapan ke depannya mungkin supaya penyelenggaraannya ditingkatkan lagi menjadi lebih baik," ujar Amry.
Amry membeberkan, sejak diselenggarakan dari 2014, 2015 dan 2017, IAI sangat mengapresiasi Sinar Mas Land karena lembaga profesi Arsitek (IAI) selalu diikutsertakan dalam penyelenggaraan lombanya.
“Yang lebih menarik, pihak penyelenggara juga selalu membuat buku katalog dari hasil karya pemenang lomba ini, buku itu nantinya diharapkan menjadi pembelajaran mahasiswa dan masyarakat pada umumnya," ucapnya.
Dia menegaskan, untuk menghasilkan karya arsitek yang lebih baik tentu sayembara ini sangat dibutuhkan. Selain itu, iklim dunia arsitektur sangat mendukung karena digitalisasi, platform internet.
“Penjuriannya sekarang juga lewat online. Pada saat pengambilan keputusan baru mereka bertemu," kata dia. (webtorial)