Pesawat Asian One Tergelincir di Bandara Sentani
- VIVA.co.id/ Banjir Ambarita/ Papua
VIVA – Pesawat Asian One Air jenis Caravan PK LTV tergelincir di Bandara Sentani Jayapura, Papua, Rabu 18 Oktober sekitar pukul 17.10 WIT. Rem pesawat milik Pemda Kabupaten Mimika itu diduga tak berfungsi sehingga keluar area Taxi Way landasan.
Juru bicara Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal, mengatakan, pesawat tergelincir saat uji coba di landasan pacu. “Saat itu pesawat baru dalam kondisi perbaikan, tapi ketika dites, rem tak berfungsi lalu terperosok masuk parit,” ujarnya.
Kronologinya, kata Kamal, sekitar pukul 17.07 WIT, kapten pilot pesawat Asian One Air jenis Caravan PK LTV menghubungi Tower ATC meminta izin untuk melaksanakan perbaikan Swing Compas di area Taxi way.
Selanjutnya pada pukul 17.10 WIT pesawat Asian One Air melakukan perbaikan swing kompas di area Taxy way bandara Sentani, dan pada saat akan melakukan kalibrasi kompas (pengecekan kembali), “tiba-tiba system break (rem) tidak berfungsi normal sehingga pesawat tergelincir keluar ke arah kiri dari taxi Way,” ungkap Kamal.
Petugas Pos Jaga Paskhas AU yang berada di Runway 30 menghubungi tower ATC dan Posko Pam Avsec Bandara untuk menginformasikan ada pesawat yang masuk ke parit di Area Taxi F Run Way 30.
Mendapat informasi tersebut personel Polsek Kawasan Bandara Sentani bersama anggota Posko Pam Bandara dipimpin Kapolsek Kawasan Bandara Sentani Ipda Baharudin Buton mendatangi TKP di Areal Taxi F Runway 30. Pada pukul 17.20 WIT Pilot dan Crew dievakuasi ke Hanggar Tariku.
“Pesawat Asian One Air jenis Karavan PK LTV milik Pemda Mimika berhasil dievakuasi pada pukul 20.30 WIT dan langsung dimasukkan ke Hanggar Tariku. Akibat insiden tersebut pilot dan crew mengalami luka ringan lecet pada kaki dan tangan,”jelasnya.
Identitas Crew :
1. Pilot Zelda;
2. Prihantoro (Tehknik);
3. Ridwan (Tehknik);
4. Petrus ( Tehknik ).
Tindakan kepolisian yang telah dilakukan mendatangi TKP, serta berkoordinasi dengan pihak terkait dan mengevakuasi pilot serta crew ke Hanggar Tariku.