Dokumen Rahasia Pembantaian 1965, Panglima TNI: Tanya BIN

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Panglima TNI Gatot Nurmantyo akan membaca lebih dulu dokumen rahasia Amerika Serikat soal pembantaian 1965. Karena itu, ia enggan banyak berkomentar mengenai tudingan bahwa Angkatan Darat Indonesia melakukan kampanye pembunuhan massal melawan Partai Komunis negara (PKI) yang dimulai pada tahun 1965. .

Hacker China Bobol AL AS, Curi Data 'Naga Laut' dan 614 GB

"Ya nanti saya baca dulu, saya belum baca yah. Ya enggak tahu (kebenaran dokumen), saya belum baca masa disuruh komentar, gimana sih, baca dulu dong saya," kata Gatot di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 18 Oktober 2017.

Selain itu, Gatot juga tak mau menyebut mengenai dokumen tersebut, apakah akan berguna atau tidak. Tapi soal deklasifikasi dokumen negara, menurutnya masing-masing negara memiliki aturan sendiri.

'Dongeng' Penegakan HAM

"Di negara-negara itu ada aturan. Setelah dokumen disimpan sekian, dikeluarkan, itu biasa-biasa saja. Aturan negara beda-beda. Ada dokumen, rahasia, dikeluarkan. Tapi kan saya belum tahu ya. Belum tahu saya, tanya sama BIN," kata Gatot.

Sebelumnya, sebuah dokumen milik pemerintah AS yang sudah dideklasifikasi mengungkapkan, Amerika tahu dengan detail terjadinya pembantaian di Indonesia yang terjadi sekitar tahun 1960-an.

Tragedi 65, Komnas HAM Kurang Pasang Badan

Sebanyak 39 dokumen deklasifikasi yang sebelumnya diklasifikasikan itu berasal dari kumpulan file, catatan harian dan memo dari kedutaan AS di Jakarta selama periode 1964 hingga 1968. Dokumen tersebut dirilis oleh National Declassification Centre (NDC), sebuah divisi dari National Archives and Records Administration, pada Selasa, 17 Oktober 2017.

Menurut dokumen yang baru diklasifikasikan dan dirilis oleh Arsip Keamanan Nasional di The George Washington University, dokumen itu menunjukkan bahwa para diplomat di Kedutaan Besar Jakarta mencatat bahwa pemimpin PKI telah dieksekusi, dan bahwa pejabat AS secara aktif mendukung upaya Angkatan Darat Indonesia untuk menghancurkan gerakan buruh yang tertinggal di negara tersebut.

Dokumen tersebut juga membahas salah satu bab yang paling penting dan bergolak dalam sejarah Indonesia dan hubungan AS-Indonesia, yang menyaksikan runtuhnya hubungan secara bertahap antara Jakarta dan Washington, sebuah perang tingkat rendah dengan Inggris mengenai pembentukan Malaysia, meningkatnya ketegangan antara orang Indonesia, Angkatan Darat dan Partai Komunis Indonesia, meningkatnya radikalisasi, Presiden Indonesia Soekarno, dan perluasan operasi rahasia AS yang bertujuan memicu bentrokan antara Angkatan Darat dan PKI. Baca lengkapnya di sini.

Ilustrasi seorang di penjara.

Aktivis KNPI Kenang Sosok Isa Hasanda, Pelukis Lekra Tapol Orde Baru

Wasekjen DPP KNPI, Muhammad Natsir, mengenang sosok Isa Hasanda, pelukis pendiri Sanggar Bumi Tarung.

img_title
VIVA.co.id
19 September 2021