Ketua KPK Ungkap Ranking Pemberantasan Korupsi Indonesia
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA.co.id – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo menilai pemberantasan korupsi di Indonesia tidak berjalan di tempat. Menurutnya indikator pemberantasan korupsi di Indonesia bergerak adalah melalui indeks terkait pemberantasan korupsi Indonesia yang semakin meningkat rankingnya.
"Saya ingin memberikan gambaran terkait dengan agenda 15 tahun pemberantasan korupsi. Kalau saya boleh memberikan fakta data, gambarannya tak seprihatin yang kita saksikan hari ini," kata Agus dalam rapat kerja di gedung DPR, Jakarta, Senin 16 Oktober 2017.
Ia menyebutkan Transparancy International (TI) sebagai lembaga survei internasional yang dianggap memiliki data paling valid terhadap indeks persepsi korupsi dunia, menunjukkan bahwa pemberantasan korupsi di Indonesia berjalan, meski tidak signifikan.
Setidaknya, berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) atau Corruption Perceptions Index (CPI) yang dirilis TI tahun 2016, skor IPK Indonesia naik dari 36 menjadi 37 poin dan menempati urutan 90 dari 176 negara yang diukur.
Survei ini mengukur persepsi korupsi suatu negara, dengan skala angka 0–100. Skor 0 berarti negara dipersepsikan sangat korup, sementara skor 100 dipersepsikan negara tersebut sangat bersih.
CPI Indonesia masih lebih baik jika dibandingkan sejumlah negara di ASEAN, yakni Filipina dengan angka 35, Thailand 35, Vietnam dengan angka 33.
Agus mengakui Indonesia masih berada di bawah Malaysia dengan angka 49 dan Singapura yang paling baik persepsi korupsinya, dengan rata-rata 87 hingga 90. Bahkan, Singapura selalu masuk ke dalam 7 besar terbaik di dunia.
"Mari kita lihat Indonesia. Indonesia yang dulu paling buncit, paling bawah, hari ini kita saksikan sudah 37. Jadi kalau kita lihat di ASEAN, tinggal 2 negara yang di atas kita yaitu Singapura yang terlalu jauh, pasti perlu waktu lama kita kejar. Kemudian Malaysia yang tak meningkat malah turun, Filipina kita salip, Thailand kita salip. Bahkan Vietnam masih di 33," kata Agus Rahardjo di Gedung DPR RI, Senin, 16 Oktober 2017.
Agus menegaskan tugas pemberantasan korupsi bukan semata oleh KPK, tapi semua elemen bangsa bertanggung jawab melenyapkan korupsi dari bumi pertiwi. Dengan survei CPI Indonesia yang naik di angka 37, menunjukkan bahwa pemberantasan korupsi di Indonesia berjalan.
"Itu kerja kita semua mencoba perbaiki bangsa ini. Walau akselerasinya tak secepat yang kita inginkan. Saya harapkan bergandengan tangan dengan semua usaha dan kerja kita," terang Agus.