Alih Profesi Pekerja Tol Dilakukan Bertahap
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id – Sebanyak 1.350 karyawan PT Jasa Marga terdampak dari kebijakan sistem otomatis di gardu tol. Badan Usaha Milik Negara ini mengklaim tidak akan memberhentikan mereka.
Menurut Vice President Operation Management PT Jasa Marga Tbk, Raddy R Lukman, ribuan karyawan tetap itu akan memiliki profesi baru namun secara bertahap digulirkan.
"Tahap pertama, 557 Orang bukan di PHK tetapi dialihfungsikan," katanya, Minggu, 15 Oktober 2017.
Raddy menyebut, sebanyak 557 karyawan yang akan dialihfungsikan pada tahap pertama itu akan ditempatkan untuk mengisi beberapa pos pekerjaan yang masih dimiliki Jasa Marga.
SOROT:
Mulai dari mengganti posisi karyawan sudah pensiun hingga mengisi posisi di gerbang tol baru yang akan difungsikan. "Kami sudah beroperasi mulai dari 1978, pasti banyak yang sudah purnabakti secara alamiah. Posisi ini tidak akan ditambahkan orang, tetapi mengisi dari yang ini," kata Raddy.
Posisi lainnya, yakni untuk mengisi bagian pelayanan informasi Jasa Marga. "Di layanan lalu lintas dan informasi. Contohnya nanti di Wilayah Timur nanti kami siapkan petugas layanan terpadu. Ini bisa jadi rumah baru juga," katanya.
Tak cuma itu, Raddy menambahkan pihaknya juga akan menempatkan ulang para karyawan itu di bidang lain terkait infrastruktur. Termasuk pos pekerjaan sebagai petugas layanan lalu lintas, di rescue, dan lainnya.
"Banyak ruas tol anak usaha Jasa Marga mulai beroperasi, semisal tol Kualanamu, lalu Bawean-Salatiga, dan Surabaya-Mojokerto tahun depan sudah full beroperasi. Jadi bisa ke sana," kata Raddy.