Penyebab Truk Angkut Crane Mogok di Lintasan Kereta Subang
- Istimewa.
VIVA.co.id - Sebuah truk pengangkut crane sempat mogok di perlintasan kereta api Subang, Jawa Barat, Minggu, 15 Oktober 2017, dini hari. Namun kini, perjalanan kereta bisa dilanjutkan setelah kepala truk itu berhasil dilepas.
Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Krisbiantoro, menceritakan penyebab mogoknya truk tersebut. Pertama karena jalan di perlintasan tidak lurus alias melengkung.
"Kemudian tidak sebanding dengan panjang tronton muat crane tersebut, sehingga tidak bisa lancar berjalannya melintasi perlintasan tersebut, karena mentok dengan pangkal perlintasan atau pangkal pintu, nyangkut di pangkal palang pintu," kata Krisbiantoro saat dihubungi VIVA.co.id, Minggu, 15 Oktober 2017.
Setelah itu, tidak lama kemudian, sopir berusaha memundurkan truk. Tapi, dalam waktu yang hampir bersamaan, sirine perlintasan itu berbunyi, tanda kereta api terdekat akan melintas.
"Sopir semakin gugup, malah memundurkan dan terperosok. Jadi kepala tronton dan badan tronton seperti huruf ‘L’. Ya, dia melengkung. Karena tronton datar, ceper. Kuat tapi ceper," tutur Kris.
Kris menuturkan, badan truk mentok ke tanah yaitu ke rel melintang di dua rel. Akibatnya jalur kereta semakin terhambat. "Crane-nya mau diturunkan, nyangkut juga di rodanya tronton. Ya itu jadi berabe semua," katanya.
Kris menambahkan bahwa kejadian itu tidak sampai memicu tabrakan. Sebab, semuanya sudah terpantau.
"Bila jalan itu terhalang atau ada sesuatu sudah terdeteksi di kami. Karena kebetulan memang belum dilewati. Sebelum itu melewati stasiun dulu. Dan stasiun bisa mengendalikan, berhenti di stasiun. Perlintasan itu kekuasaan stasiun Pasir Bungur. Kalau kereta api dua stasiun di depan sudah tahu kalau ada apa-apa," tutur Kris.
Sebelumnya, truk bermuatan crane mogok di perlintasan kereta Subang, Jawa Barat, Minggu, 15 Oktober 2017. Peristiwa itu terjadi pada pukul 01.25 WIB.
LRT Jabodebek Tembus 100 Ribu Pengguna, Cetak Rekor Tertinggi Sejak Beroperasi
Jumlah pengguna LRT Jabodebek pada 27 Februari 2025, sebanyak 103.075 pengguna menggunakan layanan LRT Jabodebek dalam satu hari
