Banyak Warga Daki Gunung Agung, Polisi Bangun Pos Jaga
- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA.co.id – Beberapa warga nekat naik ke puncak Gunung Agung meski statusnya awas. Tak hanya warga lokal, wisatawan asing pun nekat naik ke puncak gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut. Polres Karangasem bersama instansi terkait pun memutuskan untuk membangun 21 pos jaga di setiap titik pendakian, untuk mencegah warga kembali naik ke puncak gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem itu.
Kapolres Karangasem, Ajun Komisaris Besar I Wayan Gede Ardana menjelaskan, pos jaga itu dimaksudkan agar warga tak lagi ada yang nekat naik ke puncak Gunung Agung.
"Personel kami sudah berjaga di titik-titik yang telah ditentukan. Ada 21 pos jaga yang dibangun untuk mencegah warga kembali nekat mendaki Gunung Agung," kata Ardana di Bali, Senin 9 Oktober 2017.
Pos jaga itu dibangun di luar Kawasan Rawan Bencana I (KRB I) dengan radius 12 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung.
"Hingga kini informasi dari PVMBG potensi Gunung Agung meletus masih tetap tinggi ketimbang tidak meletus. Untuk itu kami berinisiatif membangun pos jaga agar warga tak ada yang nekat mendaki," lanjut dia.
"Kami mengimbau agar warga tak melakukan aktivitas di zona bahaya. Tentu ini demi keselamatan mereka agar tak ada korban jiwa jika Gunung Agung meletus," ucap Ardana.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, dua pemuka agama Hindu nekat naik ke puncak Gunung Agung. Mereka adalah Mangku Mokoh dan Jro Mangku Kari. Keduanya naik dan melihat langsung kawah Gunung Agung pada 29 September 2017.
Selanjutnya pada 5 Oktober 2017 seorang warga negara asing bernama Karl Kaddouri nekat mendaki Gunung Agung hingga ke kawah. (ren)