Militer Indonesia Diharapkan Tembus 10 Besar Dunia
- ANTARA FOTO/R. Rekotomo
VIVA.co.id – Indonesia dinilai mengalami perkembangan kekuatan militer dibandingkan negara-negara lain. Hal ini mengacu data Global Fire Power (GFP), ranking kekuatan militer Indonesia sejak lima tahun lalu.
Anggota Komisi I DPR, Sukamta mencermati perkembangan kekuatan militer mengacu data GFP. Dari data itu, ranking kekuatan militer Indonesia tahun 2012 berada pada posisi ke-22. Kemudian, tahun 2015 naik menjadi peringkat ke-19. Lalu, Januari 2016, Indonesia naik di posisi ke-12 dengan power index 0.52.
"Sementara pada tahun 2017, ranking GFP Indonesia menurun pada posisi ke-14 dengan power index 0.34. Ini menunjukkan kekuatan militer Indonesia semakin baik tapi rangking menurun," kata Sukamta dalam pesan singkatnya, Kamis 5 Oktober 2017.
Menurut dia, perlu ditingkatkan kuantitas dan kualitas bidang pertahanan seperti alat utama sistem senjata (alutsista).
"Kita berharap melalui MEF (minimum essentials force) kebutuhan alutsista TNI tersebut dapat terpenuhi. Dari tahun ke tahun kita terus mendorong agar anggaran untuk membeli dan memperbarui alutsista ditingkatkan," jelas politikus PKS tersebut.
Kemudian, selain alutsista, prajurit TNI sebagai salah satu unsur penting juga harus terus ditingkatkan kemampuan, integritas, serta kedekatannya dengan rakyat. Secara kemampuan, Indonesia memiliki sejumlah pasukan elite khusus di masing-masing matra seperti Kopassus dan Raider di AD.
Lalu, ada Paskhas dan Denbravo (Detasemen Bravo) 90 di AU, Kopaska (Komando Pasukan Katak), Yontaifib (Batalyon Intai Amfibi), dan Denjaka (Detasemen Jala Mangkara) di AL yang memiliki kemampuan di atas rata-rata tentara reguler.
"Daya survival dan daya tempur pasukan elit kita diakui kehebatannya oleh negara-negara lain. Ini jadi kebanggaan tersendiri, tapi jangan membuat kita terlena," kata Sukamta.
Dia mengingatkan jiwa prajurit TNI juga mesti terus digembleng agar selalu memiliki integritas dan kedisiplinan yang tinggi. Sebab masih ada kasus-kasus indisipliner oknum prajurit yang bertindak bertentangan dengan jiwa TNI.
"Para prajurit TNI juga perlu terus dipahamkan bahwa TNI ini lahir dari rahim rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat," tuturnya.
Sukamta optimis bila SDM, alutsista, dan anggaran terus ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya melalui program renstra dan MEF, militer Indonesia bisa lebih baik. Diharapkan kekuatan pertahanan Indonesia semakin baik dan bisa masuk 10 bahkan 5 besar kekuatan militer dunia pada masa yang akan datang. (ase)