Kuda Lumping Diklaim Malaysia, Begini Sikap Mendikbud
- Instagram @missgrandmalaysia
VIVA.co.id – Terkait penggunaan kostum mirip dengan Kuda Lumping oleh salah satu peserta Miss Grand Internasional 2017 asal Malaysia, Sanjeda John, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah mengumpulkan beberapa bukti otentik mengenai Kuda Lumping.
Ini dilakukan sebelum adanya pertemuan kedua negara untuk membahas penggunaan kostum tersebut.
"Nanti akan kita urus, akan ada pertemuan untuk saling menunjukkan bukti-bukti mana yang paling otentik. Dulu Reog juga pernah diklaim, tempe juga pernah diklaim, kita akan urus," ungkap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, saat dimintai keterangan VIVA.co.id, Rabu 4 Oktober 2017.
Terkait dengan kapan pertemuan di antara kedua negara untuk membahas masalah ini, ia pun belum dapat memastikannya. Sebab, saat ini pihaknya tengah mengumpulkan data-data yang cukup mengenai kesenian khas asal Jawa ini. "Kita sedang kumpulkan data-data yang cukup," bebernya.
Ia pun mengutarakan bahwa memungkinkan jika Seni Jaran Kepang ini bisa saja diakui bersama sebagai kesenian dari kedua negara ini, layaknya seni budaya pantun.
"Mungkin saja, asal kalau bisa menunjukkan memang itu berasal dari sumber yang sama. Kalau kuat kita, ya mesti kita keberatan jika diakui bersama," jelasnya.
Seperti diketahui beberapa hari lalu, Malaysia mengklaim salah satu warisan kebudayaan asal Indonesia sebagai kebudayaan mereka. Ini terjadi ketika salah satu peserta Miss Grand Internasional 2017 asal Malaysia, Sanjeda John, mengenakan kostum mirip dengan Kuda Lumping.
Pihak Malaysia melalui akun Instagram Miss Grand Malaysia, @missgrandmalaysia menjelaskan hal tersebut. Akun @missgrandmalaysia megutarakan bahwa kostum rancangan Hana Yacob itu terinspirasi dari komunitas Jawa yang bermukim di Johor, Malaysia. (one)